Majene, mandarnews.com – Dalam memperingati hari kontrasepsi sedunia Kab. Majene menggelar beberapa kegiatan. Kegiatan ini dihadiri Ka. Perw. BKKBN Prov. Sulbar, Dra. Hj. Andi. Rita Maryani. Hari kontrasepsi sedunia di Majene digelar di Galangan Kapal, Kel. Rangas Kec. Banggae, Kamis (26/9/2019).
“BKKBN itu tidak melarang ibu – ibu untuk melahirkan, tetapi berguna untuk mengatur jarak kehamilan karena ini juga menyangkut kesehatan dari ibu dan anak serta keluarganya sendiri,” kata Andi Rita dalam sambutannya.
Menurut Andi Rita, peringatan hari kontrasepsi seduni pada hari itu dilaksanakan saat serentak yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam memperingati hari kontrasepsi sedunia tersebut adalah sosialisasi 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran). Alasannya, sosialisasi mengenai 1000 HPK merupakan sesuatu hal yang sangat penting guna mencegah stunting yang ada di Kab. Majene.
“Dalam hal pencegahan stunting BKKBN punya peranan yang sangat besar, ini adalah program yang harus tetap kita kawal sampai ke tahun 2020 melalui sosialisasi dari para penyuluh KB yang ada di Kabupaten Majene ini, karena di Prov. Sulbar ini angka pernikahan dini yang paling tinggi se Indonesia,” ucap Andi Rita.
Wakil Bupati Majene H. Lukman hadir dalam peringatan ini. Menanggapi fakta yang disampaikan Andi Rita, Lukman menginginkan pelayanan KB ditingkatkan lagi. Ia pun lantas memberi instruksi.
“Saya berharap jika pemerintah Kabupaten turun ke daerah diharapkan para penyuluh KB dapat berdiskusi langsung dengan kami selaku pemerintah daerah karena kami juga punya background dari BKKBN lebih-lebih Bupati Majene DR Fahmi Massiara MH, yang punya background dari BKKBN, ” ucap Lukman.
Ia juga menyampaikan, keberhasilan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Majene ini juga sangat ditentukan dari keberhasilan program keluarga berencana yang ada di Kabupaten Majene. Alasannya, yang akan menjadi tolok ukur salah satunya adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Ia berharap agar ke depannya angka kematian bayi dan anak bisa ditekan.
” Di sinilah peran penyuluh KB, Lurah, Desa, bagaimana kita memberikan kontribusi kepada pemerintah kabupaten terhadap peningkatan AHH,” kata Lukman lagi.
Lukman berharap agar ke depannya Majene akan menjadi daerah yang maju dalam hal penanganan pengaturan jarak kehamilan.
” Mari kita sama – sama mendukung program pemerintah, karena kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, menuju SDM Unggul Indonesia Maju & MP3 semakin jaya,” ucap Lukman.
Pemkab Majene mengisi beberapa kegiatan dalam Kegiatan dalam peringatan hari kontrasepsi sedunia ini, diantaranya : pelayanan kontrasepsi, sosialisasi 1000 HPK, sosialisasi kesehatan reproduksi, serta menggelar sosialisasi dagang HPPKS dan IVA test.
Ketua panitia pelaksana Muh. Ilyas, S. Sos, mengatakan tujuan melaksanakan kegiatan – kegiatan tersebut diantaranya meningkatkan persentase / jumkah akseptor baru dan akseptor aktif sehingga CPR dapat memenuhi target kinerja, meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan reproduksi dan 1000 hari pertama kelahiran, mendorong ekonomi mikro berbasis keluarga.
Untuk kegiatan dagang UPPKS, penyelenggara menawarkan hasil produksi dari rumah tangga atau keluarga yang tingkat perekonomiannya masih dibawa standar rata-rata.
Dan diharapkan hasil produk dari UPPKS tersebut dapat dipasarkan ke tingkat nasional bahkan ke tingkat internasional. Untuk memasarkan produk tersebut diperlukan label halal dan juga kemasannya harus menarik.
Dalam kegiatan ini juga, Andi Rita memohon dukungan dari Pemerintah Daerah dalam hal pelaksanakan senam Maumere secara serentak se-Indonesia yang akan dilaksanakan pada 15 September 2019 bertepatan dengan Majene Car Free Day.
Hadir pula dalam kegiatan ini, diantaranya : Plt. Dinas PP & KB Majene Dr. Hj. Wahida, Camat Banggae, Danramil, Kapolsek Banggae, Lurah Rangas, Ka. PKM Totoli, Ka. UPTD, Ketua BKMT Majene serta para undangan.
Repoter : Putra