Mamuju, mandarnews.com – Badan Narkotika Nasional ( BNN ) Provinsi Sulawesi Barat menggelar Komunitas, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada kelompok masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pola Lantai III Kantor Bupati Mamuju Kamis, (21/12/2017).
Di acara ini, Wakil Bupati Mamuju H. Irwan SP Pababari mengajak masyarakat komitmen memberantas Zombie atau mayat hidup akibat penyalahgunaan narkoba. Alasannya, narkobalah segala bentuk kejahatan bisa terjadi.
“Bayangkan saja harga barang haram tersebut bisa mencapai 2 juta tiap gramnya dengan kondisi seperti itu pastilah para pemuda pemudi bangsa ini rela menjual diri melakukan apa saja karena narkoba dan masa depannya sudah pasti terputus, jika itu terjadi mereka tidak akan bisa berfikir tentang masa depannya,” ujarnya Irwan SP Pababari.
Menurutnya, untuk menekan angka penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang yang telah dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa ( Extraordinary Crime ) tentu tidak akan efektif jika hanya difokuskan pada langkah penindakan.
Dengan menindak tegas para pelaku kejahatan tidak akan memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba selama maindset masyarakat belum bisa terpola agar secara sadar menjadi benteng terhadap peredaran barang haram tersebut. Maka pelaku kejahatannya akan tetap merajalela atau gugur satu tumbuh seribu, karenanya telah sangat tepat saat ini BNN berupaya membangun sistem Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada masyarakat.
“Saya melihat upaya ini sebagai salah satu langkah bijak untuk mencegah semakin maraknya peredaran narkoba melalui pendekatan persuasif, sehingga masyarakat akan memahami bahaya dan kerugian yang akan dirasakan jika mengkonsumsi, terlebih lagi mengedarkan segala jenis narkoba. Jika pemahaman ini telah dapat ditularkan keseluruh masyarakat tentu akan semakin mempersempit ruang gerak penyalahgunaan narkoba karena pasar mereka atau sasaran mereka telah semakin berkurang,” pungkasnya.
Kepala BNN Brigjen Pol Drs. Dedi Sutarya mengatakan bahwa di momentum ini menjadi langkah awal untuk menyatukan pola niat, pola pikir, dan pola tindakan bersama. Ia mengajak semua elemen untuk mengarahkan segala daya upaya untuk mau dan mampu untuk memperkuat komitmen secara bersama – sama memerangi penyalahgunaan narkoba baik dalam lingkungan keluarga sendiri, sekolah/kampus, instansi pemerintah/swasta, maupun masyarakat.
“Saya mengharapkan agar hasil dari kegiatan KIE P4GN kepada Kelompok Masyarakat ini dapat di jadikan referensi dalam menimba wawasan dan dimanfaatkan secara optimal serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan hidup serta kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara yang sehat fisik, mental dan sosial tanpa narkoba,” tutupnya.(HMS.Lisa)