Kepala BNNK Polman Syabri Syam saat memberikan materi
Polewali, mandarnews.com – Dengan tujuan memberi penguatan dan pemahaman kepada masyarakat yang bermuara pada kesadaran guna mencegah peredaran narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya (narkoba), Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Polewali Mandar menggelar sosialisasi, Rabu (24/10/2018).
Kegiatan bernama Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba pada Kelompok Masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar ini dilaksanakan di Hotel Lilianto Kecamatan Polewali.
Menghadirkan pemateri dari kepolisian yaitu Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Polewali Mandar Komisaris Polisi (Kompol) Mihardi dan Kepala Satuan Reserse (Kasat Res) Narkoba Polres Ajun Komisaris Polisi (AKP) Abdul Kadir Tuhulele dan BNN Kabupaten Polewali Mandar yaitu Kepala BNN Kabupaten Polewali Mandar Syabri Syam. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan berbagai macam kelompok masyarakat, terdiri dari kelompok agama, kelompok sosial, dan kelompok budaya.
Dalam penjelasannya, Wakapolres Kompol Mihardi mengetengahkan sebuah filosofi berdasarkan ilmu kepolisian, yaitu secara lahiriah setiap orang ingin aman, namun mengapa masih banyak ketidakamanan.
“Unsur pengamanan atau polisi pertama adalah keluarga. Pencegahan hal-hal negatif untuk penguatan pembangunan dimulai dari keluarga,” urai Wakapolres Kompol Mihardi.
Sebab itu, Wakapolres mengajak sekaligus menghimbau para orang tua untuk menjaga anak-anak.
“Jangan salahkan pemerintah, BNN, polisi atas apa yang terjadi dengan generasi kita sekarang. Jika terjadi sesuatu, sebaiknya kita bertanya kepada diri sendiri apa yang telah kita lakukan dan ajarkan kepada anak kita,” tukas Wakapolres Kompol Mihardi.
Sementara itu, Kasat Res Narkoba Polres Polewali Mandar AKP Abdul Kadir Tuhulele menjabarkan tentang faktor-faktor penyebab peredaran narkoba di Polewali Mandar terbilang tinggi.
“Secara geografis memang tidak mengherankan karena Polman merupakan pintu gerbang perlintasan Sulsel ke Sulbar, selain itu Polman juga berbatasan dengan laut yang memungkinkan peredaran melalui jalur laut,” kata AKP Abdul Kadir Tuhulele.
Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang demografi, penduduk Polewali Mandar merupakan yang terbanyak di Provinsi Sulawesi Barat. Ini tentunya merupakan pasar yang besar untuk peredaran narkoba.
“Selain itu, Polman juga berdekatan dengan kabupaten di Sulsel yang angka peredaran narkotikanya tinggi, yaitu Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap, dan Kota Parepare sebagai jalan masuk. Semua ini adalah alasan mengapa sampai saat ini Polman merupakan kabupaten dengan angka peredaran narkoba tertinggi di Sulbar,” sebut AKP Abdul Kadir Tuhulele.
Ia juga membeberkan jumlah laporan penyalahgunaan narkoba yang diterimanya dalam kurun waktu tahun 2015 hingga Oktober 2018.
“Tahun 2015 ada 97 laporan yang diterima dan memproses kurang lebih 200 orang tersangka. Tahun 2016 kami menangani 70 laporan dan memproses 157 orang tersangka. Di tahun 2017 terjadi sedikit penurunan menjadi 50 laporan dengan tersangka kurang lebih 100 orang. Sedangkan di tahun 2018 sampai dengan Oktober kami telah menerima 44 laporan dan memproses 57 orang tersangka,” ungkapnya.
Kepala BNNK Polewali Mandar Syabri Syam dalam kesempatan tersebut menyebutkan strategi yang dilakukan bandar narkoba untuk menggaet mangsa.
“Pada awalnya, bandar akan menawarkan narkoba secara cuma-cuma kepada calon pengguna. Setelah pengguna tersebut ketagihan, barulah bandar menetapkan harga tinggi untuk narkobanya. Jika tak sanggup membeli, pengguna akan ditawarkan menjadi kurir, pengedar, atau bahkan bandar,” jelas Syabri Syam.
Di Polewali Mandar, BNNK telah memetakan beberapa titik zona rawan peredaran narkoba. Di antaranya adalah pintu gerbang Polewali Mandar, pintu gerbang Majene, Bandara Sumarorong, Pelabuhan Silopo, serta jalur tikus melalui pulau-pulau dengan memperdaya nelayan.
Sedangkan titik rawan peredaran narkoba adalah tempat bermain Play Station (PS), tempat karaoke, warung internet (warnet) atau tempat main game online, dan acara-acara dangdutan.
Syabri Syam kembali menekankan, dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba yang tarafnya sudah semakin mengkhawatirkan.
“Bagaimana cara mencegah peredaran narkoba itu dimulai dari keluarga, dukungan pihak pendidikan, selektif dan peka dalam mencari teman, memperkuat keimanan, dukungan tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan dapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang bahaya narkoba,” kuncinya.
Reporter : Ilma Amelia
Kasat Res Narkoba Polres Polman AKP Abdul Kadir Tuhulele menjelaskan peredaran narkoba di Polman
Wakapolres Polman Kompol Mihardi membawakan pengantar materi