Air mulai masuk ke tengah pemukiman warga di Pulau Ambo. Sumber foto: Istimewa.
Mamuju, mandarnews.com – Gelombang tinggi disertai anging kencang tiga hari terakhir yang menerjang Kepulauan Balakbalakang, Kabupaten Mamuju, semakin berdampak luas.
Update terbaru pada Senin malam (6/12), masyarakat melaporkan air telah masuk ke tengah pulau hingga ketinggian perut orang dewasa. Akibatnya, warga Pulau Ambo panik dan pasrah. Kurang lebih 60 kepala keluarga (KK) juga mengungsi ke sebelah timur Pulau Ambo.
“Malam ini semakin parah, bahkan air sudah sampai perut orang dewasa, orang di sana katanya pasrah di rumah masing-masing,” tutur warga Pulau Ambo, Yuniartika yang mengupdate situasi Pulau Ambo, Senin malam (6/12).
Sedangkan anggota DPRD Mamuju daerah pemilihan (dapil) Balakbakalang Sugianto menyebut, saat ini listrik telah padam karena air laut yang semakin tinggi masuk ke pemukiman warga dan ikut merendam pembangkit listrik. Kondisi ini juga dilaporkan terjadi di Pulau Popongan.
“Saya baru dapat kabar dari kepala dusun di Pulau Ambo, listrik di sana padam karena terendam air laut dan ketinggian air saat ini sudah sampai lutut,” kata Sugianto.
Sedangkan Kepala Desa Balakbalakang Timur Mahmud Idris menyampaikan, saat ini ada 24 rumah rusak akibat terjangan gelombong tinggi yang terus mengikis pulau Ambo dan Pulau Seloang.
“Malam ini warga telah mengungsi karena air naik sampai ke tengah pulau,” ujar Mahmud.
Saat ini, lanjutnya, warga sangat membutuhkan pasokan sembako serta sejumlah kebutuhan dasar lainnya.
“Kebutuhan paling mendesak warga adalah sembako. Kami telah melakukan koordinasi dan melaporkan hal ini pada Pemerintah Kabupaten Mamuju dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Saat ini kita fokus untuk segera membantu warga,” lanjut Mahmud.
Sedangkan Camat Pulau Balakbalakang Sunarjo menuturkan, dampak abrasi saat ini telah mencapai 10 pulau yang tersebar di seluruh pulau di Kecamatan Balakbalakang.
“Saat ini ada 10 pulau yang paling berdampak. Kita telah melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten dan BPBD provinsi,” pungkas Sunarjo kepada awak media.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia