Suasana penyambutan Bupati Mamasa, H.Ramlan Badawi( Kanan) di dampingi Uskup Makassar, Jhon Liku Ada’ (Samping kiri) dan Pastor Santo Petrus Mamasa, Oktovianus (belakang ).
Mamasa, mandarnews.com – Melalui acara perayaan berdirinya Gereja Katolik Santo Petrus Mamasa yang dirangkaikan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 50 tahun, Bupati Mamasa, H.Ramlan Badawi menyatakan perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap sejumlah gereja merupakan hal yang terpenting demi meningkatkan kualitas umat.
H.Ramlan Badawi melalui sambutannya di acara itu, Kamis (12/10) menerangkan, kehadiran Gereja Katolik Santo Petrus Mamasa menambah keindahan dan kerukunan bagi Kota Mamasa sehingga pembangunan kualitas keimanan setiap umat penting menjadi perhatian serius agar demi terwujudnya masyarakat yang lebih bermartabat dan berkarakter.
Apalah artinya jika hanya gedungnya yang megah sedangkan kualitas umat tidak meningkat,” kata Ramlan.
Ia juga menyampaikan, melalui acara peresmian Gedung Gereja Katolik Santo Petrus Mamasa tentunya menjadi perhatian Pemda kedepan dalam mendukung pembangunan setiap gereja sebab hal itu menjadi bagian terpenting dalam visi misi pembangunan daerah.
Katanya, peran gereja sangat dibutuhkan dalam berbagai hal. Seperti bagaimana mengatasi krisis ekonomi, krisis budaya dan krisis moral, pada rana itu gereja sangat diharapkan berperan aktif. Ia berjanji, Pemda akan kembali menyalurkan Rp 400 juta untuk pembangunan Patung Bunda Maria di bukit Pena demi menunjang tempat-tempat ziarah religi.
Sementara Pastor Paroki Santo Petrus Mamasa, Oktovianus Tandilolo melalui sambutannya menjelaskan. Gereja Santo Petrus Mamasa terbangun karena dukungan dari semua pihak tanpa terkecuali.
“Kami sangat berterimakasih atas partisipasi dan dukungan dalam berbagai bentuk,” lanjutnya. Santo sengaja didirikan dengan berbagai simbol untuk menjadi gereja pesiarah.
Ia juga mengatakan, 50 tahun gereja Katolik Santo Petrus bukanlah hal yang muda. Perjuangan para misionaris dengan bimbingan Allah juga harus dikenang sebagai suatu kerinduan untuk membangun persekutuan di Bumi Kondosapata.
Sedangkan Uskup Agung Makassar, Mrg. Dr. John Liku Ada’, Pr dalam sambutannya juga menyampaikan, karena Gereja Santo Petrus Mamasa dibangun dengan penuh semangat sehingga Tuhan memberkati proses pembangunan gedung gereja.
Ia juga berterimakasih kepada sejumlah misionaris yang menjadi peletak Gereja Katolik di wilayah Mamasa.
Lanjutnya, gereja bisa bertahan meskipun sempat tidak memiliki pastor karena kesadaran umat dan ditanamkannya ajaran Allah melalui hadirnya tokoh-tokoh Allah dan rasul-rasulnya.
Ia menerangkan, di dunia manusia adalah pesiarah, dimulai dari kelahiran dan ditutup dengan kematian sehingga orang yang bersiarah dalam suatu kelompok gereja adalah mereka yang sadar dan memiliki tujuan akhir. Katolik memiliki komitmen sebagai gereja peziarah dimana setiap umat menyadari bahwa dunia hanyalah persinggahan dan masih ada Dunia Sorgawi yang menjadi tujuan akhir.
Uskup menghimbau, Orang-orang Katolik harus berani keluar dari zona nyaman dengan menyeruhkan Sri Paus demi tercapainya umat yang aman, beriman, sejahtera, adil dan saling peduli.
“Dengan demikian kita tidak hanya hadir untuk kepentingan kelompok sendiri melainkan menjadi garam dan terang dunia sebagaimana ajaran Yesus Kristus,” tutupnya.(Hapri Nelphan)