Bupati Majene, Kalma Katta melaunching hasil produk kelompok inti plasma dalam usaha ekonomi produktif menjahit dan tata boga di Teppo, kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Senin (14/9/2015).
Kegiatan yang dihadiri oleh Sekertaris Daerah Majene, Kabag Humas, Kepala UPTD BLK, Disosnakertrans, Dinas Koperindag danA tokoh masyarakat Kelurahan baru ini merupakan kegiatan Diklat Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar yang sedang dijalani oleh Atika.
Atika yang bertindak sebagai reformer dan saat ini menjabat sebagai sekertaris Kecamatan Banggae mengatakan kegiatan diklat LAN memiliki syarat dengan persyaratan dengan metode baru atau pendekatan baru dengan seluruh pembuktian kaitannya dengan area perubahan gagasan perubahan yang nantinya menjadi projek perubahan.
"Inilah yang saya angkat mengenai integrasi pemberdayaan masyarakat kelompok ekonomi produktif melaului pola inti plasma khususnya kelurahan Baru, Kecamatan Banggae," kata Atika.
Sebelumnya Atika selaku reformer membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Pemberdayaan Masyarakat Peduli Perempuan (PMP2). Pokja PMP2 yang bertugas melaksanakan dua kegiatan dan dikolaborasi dan membina masyarakat setempat. Kelompok yang merupakan kelompok inti yang sebelumnya diberikan penguatan khususnya di Balai Latihan Kerja (BLK) dan dilatih selama 14 hari dan penguatan kreatifitas yang dibekali keterampilan.
"Kelompok inti plasma yang dibekali di BLK kemudian membina masyarakat lainnya dalam hal ini kelompok plasma lainnya," kata Atika.
Dalam kegiatan ini, kelompok binaan Atika memamerkan hasil karya mereka yakni hasil dari jahit menjahit dan tata boga. Dati hasil menjahit sendiri terdapat beberapa yang dipamerkan seperti tutup saji (bosara), keset kaki, sendal rumah, dompet, lap tangan dan vas bunga. Bahan dari hasil karya kelompok inti plasma ini memanfaatkan sisa-sisa kain yang tidak terpakai kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga punya nilai ekonomi.
Atika mengatakan bahwa program ini merupakan langkah awal dan dia sebagai reformer berharap ada intervensi pemerintah untuk mendukung program ini agar berkelanjutan.
"Kita berharap pemerintah bisa membuat perbup untuk bagaimana sistem integrasi pemberdayaan karena ini syarat dengan lintas sektoral," harapnya.
Kalma Katta mengatakan bahwa inti plasma membuka kesempatan untuk berintegrasi dan dibina oleh pemerintah. Kelompok inti plasma juga juga diharapkan mempunyai kemitraan yang saling menguatkan yang mendukung dalam prses produksi melalui jaringan terbentuk.
"Diharapkan produksinya kualitas sehingga dapat meningkatkan ekonomi kelompok itu sendiri, kepada reformer untuk membina kelompok dengan inti plasma dalam sebuah regulasi dan berharap agar pola seperti ini dapatr dirasakan oleh semua kalangan di Kabupaten Majene" kata Kalma.
Kalma mengharapkan agar dinas terkaiyt agar dapat memasukkan saran penyempurnaan pemberdayaann kelompok dengan pola inti plasma untuk sebagai masukan penyusunan rancangan peraturan bupati sebelum ditetapkan," Harap Kalma. (Irwan)