Bupati Majene, Fahmi Massiara
Majene, mandarnews.com – Setelah Bupati Majene, Fahmi Massiara, terjun langsung ke lapangan melihat proses berjalannya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar di 19 desa, tak sedikit yang mempertanyakan hubungan Pilkades dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar tahun mendatang.
Fahmi pun mengatakan, antara Pilkades yang saat ini berjalan dan Pilkada yang akan digelar di 2020 mendatang tidak ada hubungannya.
Selaku kepala pemerintahan daerah Majene, Fahmi mengunjungi beberapa desa yang menjalankan Pilkades serentak hanya sebatas memberikan support dan semangat kepada semua calon.
“Secara pribadi maupun kelembagaan tidak ada istilahnya calon yang diarahkan atau sejenisnya sehingga ini menggambarkan demokrasi secara mandiri, demokrasi secara penuh, karena semua yang bertarung di desa itu punya hubungan kekerabatan yang tinggi di antara mereka,” ucap Fahmi, Kamis (21/11/2019).
Fahmi menjelaskan, pemerintah hanya memberikan dukungan secara moral kepada siapapun yang bertarung pada Pilkades kali ini. Siapapun yang menang maka dialah yang kelak menjadi pemimpin untuk membangun desanya.
“Terkait dengan visi misi Pemkab Majene, yaitu Majene Profesional, Produktif, dan Proaktif (MP3) akan berjalan secara otomatis oleh Kades yang terpilih karena visi misi tersebut dibuat secara permanen melalui RPJMD dengan persetujuan DPRD Majene,” ujar Fahmi.
Visi misi itu wajib dijalankan di desa, lanjutnya, sesuai dengan pencerminan dari MP3 itu sendiri. Kades yang akan membangun desanya semuanya merujuk kepada RPJMD yang ada karena itu juga yang dijabarkan dalam RPJM Desa. (Putra)
Editor: Ilma Amelia