Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar
Polewali, mandarnews.com – Bupati Polewali Mandar (Polman) Andi Ibrahim Masdar (AIM) menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin (20/5/2019).
Tampak hadir dalam upacara, Wakil Bupati Polman Drs. H. Muhammad Natsir Rahmat, Kepala Kejaksaan Negeri Polewali Muhammad Ilham Samuda, Sekretaris Daerah Polman Bebas Manggazali, dan para pejabat eselon II, III, IV pada upacara di halaman Kantor Bupati Polman tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Polman mengajak semuanya sebagai sesama anak bangsa untuk secara sadar memaknai peringatan Harkitnas.
“Mari kita maknai Harkitnas dengan memperbaharui semangat gotong royong dan kolaborasi sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas lokal,” ajak AIM.
Ia juga menyinggung Sumpah Palapa yang dikatakan sebagai embrio yang paling kuat bagi janin persatuan Indonesia.
“Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia seperti yang secara de jure terwujud dalam NKRI saat ini,” ujar AIM.
Ia menyebutkan, peringatan Harkitnas yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut.
“Kita berada dalam situasi pasca pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita,” ucap AIM.
Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda dalam Pemilu, lanjutnya, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu, tidak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita.
“Telah lebih satu abad kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo,” tutur AIM.
Ia menambahkan, dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia, Bangsa Indonesia membuktikan diri mampu menjaga persatuan sampai detik ini.
“Oleh sebab itu, tak diragukan lagi bahwa kita pasti akan mampu segera kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial, dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia,” tukas AIM.
Ia menjabarkan, dengan semua harapan tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Harkitnas disematkan tema “Bangkit untuk Bersatu”. Kebangkitan untuk Persatuan.
Reporter : Ilma Amelia