Puskesmas Ulumanda berada di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene. Gedung Puskesmas yang melayanai enam desa tersebut sangat memprihatinkan. Gedungnya tepat berada tepi jurang yang mengancam keberadaan gedung tersebut.
Dikhawatirkan jurang pada bagian belakang dan depan gedung longsor. Apa lagi saat hujan tiba, jiwa petugas kesehatan dan pasien terancam. Jurang pada bagian belakang gedung mencapai kedalaman ratusan meter. Sedangkan pada bagian depan bagian kiri gedung telah ditalud.
"Harus ini ada upaya yang kita lakukan. Harus ada perlakuan. Bahaya sekali ini," kata Fahmi Massiara saat berbincang dengan petugas kesehatan Puskesmas tersebut.
Fahmi Massiara singgah di Puskesmas Ulumanda saat melakukan peninjauan langsung lokasi longsor yang melanda enam desa di Kecamatan Ulumanda, Selasa 11 Oktober 2016 kemarin. Diantaranya, Desa Kabiraan, Sambabo, Tandeallo, Panggalo, Ulumanda dan Desa Popenga. Ia bersama Dandim 1401, Letkol Inf. Rahman Kepala BPBD, Mansur, perwakilan Dinas PU Majene, Ramli dan Kepala Desa Kabiraan, Paharuddin.
Petugas kesehatan yang terdiri dari dua dokter, bidan dan petugas kesehatan lain tampak bahagia mendapat kunjungan dari orang nomor satu di Majene ini. Mereka menyampaikan keluhannya kepada Fahmi Massiara terkait kondisi Puskesmas Ulumanda.
" Mendesak sekali ini. Tidak bisa tidur kalau hujan pak (Bupati). Takut longsor. Apa lagi gedung perawatan. Berbatasan langsung dengan jurang," kata bidan Hamsia.
Ada tiga opsi yang diperbincangkan rombongan tersebut saat meninjau bagian belakang gedung Puskesmas tersebut. Pertama, pembangunan talud dengan pertimbangan butuh dana besar karena jurang yang terlalu dalam. Kedua reboisasi atau penanaman pohon pada bagian belakang gedung. Opsi terakhir, relokasi Puskesmas ke tempat yang lebih aman. (Irwan)