Camat Pana’ bersama pj Bupati Mamasa dan Anggota Dewan terpilih dari partai Gerindra, saat meninjau sala-satu lokasi longsor di kecamatan Pana’.
Mamasa, mandarnews.com – Akibat curah hujan yang tinggi atau musim hujan melanda, membuat sejumlah titik jalan terdampak tanah longsor di Kecamatan Pana’ Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Tanah longsor terjadi di beberapa titik pada kecamatan tersebut.
Menurut Daniel Sa’bu, S.Pd, MM selaku Camat Pana’, sesuai laporan warga dan anggota di lapangan, ada sekitar 70 lebih titik longsor di wilayah Kecamatan Pana’, baik jalan penghubung antardesa, antarkecamatan, maupun antardusun.
“Pemerintah tidak pernah tinggal diam dalam hal ini, karena ini adalah kebutuhan kita semua, bukan hanya masyarakat yang membutuhkan akses jalan baik, tapi juga pemerintah membutuhkannya, ” kata Daniel Sa’bu kepada media, Minggu (12/5/2024) .
Camat menjelaskan, tanah longsor di Kecamatan Pana’ lumayan banyak titiknya dan membuat harus kerja keras menuntaskannya, sehingga pemerintah kecamatan yang bekerja sama pemerintah kabupaten dalam hal ini Pj Bupati Mamasa, Sekertaris Daerah, dinas terkait, dan pemerintah desa serta seluruh stake holder yang terlibat di dalaminya harus terus turun langsung memantau progresnya agar cepat selesai.
“Namun karena titiknya yang banyak dan sulitnya medan, serta kondisi alam yang terus tidak bersahabat, sehingga penyelesaian masalahnya bertahap dan pelan. Namun semua itu pasti terselesaikan hanya kita semua butuh kesabaran dalam menghadapi kondisi alam,” ucapnya.
Hal paling menyakitkan, sambung dia, ketika tanah longsor telah selesai dikeluarkan dari badan jalan, kemudian tiba-tiba longsor lagi dari atas, terjadi longsor susulan, maka hal itu yang membuat kita lama di suatu titik.
“Respon dari dinas terkait dalam hal ini dinas PUPR, sungguh luar biasa gerakannya karena mereka betul-betul tidak pernah tinggal, mereka terus bergerak dan demikian juga pak Pj Bupati Mamasa terus memantau kekecamatan pana’ dan memang wilayah kecamatan pana’ saat ini daerah yang paling banyak tanah longsornya. ”
“Salah satu tantangannya adalah mobilisasi bahan bakar, karena kita harus melalui medan yang sulit dan terjal untuk membawa bahan bakar menuju alat berat, ” terangnya.
Ia berharap selaku pemerintah agar seluruh masyarakat bersabar, jika jalannya yang terdampak tanah longsor belum sempat disentuh alat berat karena semua itu pasti dikerjakan semua, hanya kita butuh waktu.
Ia menambahkan, dalam minggu ini akan menuju Desa Saloan karena di sana juga lumayan banyak titik tanah longsor dan alat berat sudah bergerak menuju ke desa tersebut. (Yoris)