Sosialisasi pendidikan keluarga
Mamuju, mandarnews.com – Untuk mencapai generasi emas, Bupati Mamuju H. Habsi Wahid menekankan untuk meningkatkan pendidikan keluarga dan memperhatikan asupan gizi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi stunting yang terjadi di Indonesia.
Hal itu disampaikan pada saat membuka acara sosialisasi pendidikan keluarga pada 1000 hari pertama kehidupan, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Mamuju, Rabu (28/11) di Gedung Pemuda Mamuju. Kegiatan ini dihadiri para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait, para Kepala Desa, Penilik, serta para pengurus tim penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Terkait hal tersebut, sesuai penyampaian Bupati Mamuju, bahwa satu kondisi yang sesungguhnya disebabkan terjadinya stunting adalah, masyarakat yang masih kekurangan gizi. Untuk sebagai gambaran bahwa Negara Indonesia masuk di 5 negara yang tertinggi stunting, dan Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR) masuk tertinggi ke 2 stunting.
Generasi emas akan bisa tercapai apabila ada upaya untuk meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak. Tentu dengan kerjasama antara pemerintah, OPD yang terkait dan masyarakat, terkhusus peran dari orangtua.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Upaya pemerintah memerangi stunting, Pemerintah Kabupaten Mamuju telah melakukan berbagai program peningkatan pelayanan kesehatan dengan menyelenggarakan pembangunan puskesmas satelit serta pelayanan kesehatan secara gratis.
“Salah satu upaya kita dalam rangka mendapatkan generasi emas 2045 yang akan datang, kita telah memprogramkan pelayanan kesehatan secara gratis dan pembangunan puskesmas satelit di setiap kecamatan, agar bisa meningkatkan asupan gizi kepada anak-anak generasi kita sehingga bisa mengurangi terjadinya stunting yang terjadi,” kunci H.Habsi Wahid. (Hms )