Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Barat saat bersiap berangkat melakukan penyisiran.
Majene, mandarnews.com – Minggu 19 Maret, pagi hingga malam Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Barat menyisir untuk mencari terduga DPO teroris yang disinyalir berada di tiga Kecamatan wilayah Kabupaten Majene. Awal Penyisiran di Pegunungan Kecamatan Sendana, tepatnya di wilayah Timur Desa Limbua yang merupakan pegunungan menghubungkan Desa Paminggalang dan Desa Puttada.
Penyisiran dilakukan menyusul adanya laporan warga ke Polsek sendana, bahwa dicurigai salah satu DPO bernama Tomi sempat menempati gubuk seorang petani dan menulis pesan.
“Awas rumah ini kami tempati untuk malam kami kelompok teror Palu Ikram Tomi Jihan” tulisan persan di dinding rumah kebun.
Bersama beberapa anggota polsek Sendana, 16 Gegana Satuan Brimob Polda Sulbar, dipimpin langsung oleh Wakaden Gegana Satuan Brimob Polda Sulbar, Kompol Nur Ichsan didampingi Kapolsek Sendana AKP Thamrin Nur, menyusuri pegunungan Desa Limbua – Desa Puttada – Desa Paminggalang.
Namun pencarian DPO tersebut, yang di duga berada di daerah penyusuran tidak membuahkan hasil. Sore harinya penyusuran di lanjutkan ke Kecamatan Pamboang lagi-lagi tidak membuahkan hasil.
Dan pada minggu malam giliran Kecamatan Banggae, menjadi target operasi. Berdasar ada laporan bahwa semalam DPO tersebut, telah dikepung di wilayah Soreang. namun setelah ke tempat kejadian Kompol Nur Ichsan bersama anggotanya, target atau DPO yang di kepung ternyata tidak ada.
Wakaden Gegana Kompol Nur Ichsan Tulisan teror ditunjukkan Kapolsek Sendana AKP Thamrin Nur
“Seperti di Soreang semalam ada laporan bahwa DPO telah terkepung, kami pun langsung menuju kesana untuk melakukan penangkapan, namun setelah tiba di tempat kejadian ternyata DPO tersebut tidak ada,” ungkap Kompol Nur Ichsan.
Sampai saat ini belum bisa dipastikan bahwa kedua DPO ini berada di tiga kecamatan benar adanya atau hanya sebatas dugaan saja.
Mengenai tulisan yang ada di gubug kebun milik warga Desa Limbua yang tertera tiga nama sebagai penulis yakni Toni, Ikram, dan Jihan, Nur Ichsan menilain bisa saja sebuah taktik.
“Bisa saja mereka hanya satu orang dan membuat statemen bahwa mereka bertiga, agar kelihata banyak,” Kompol Nur Ichsan menganalisis.
Tulisan serupa tak hanya ditemukan di Desa Limbua melainkan ada juga ditemukan di wilayah Desa Limboro, penulisnya mengaku teroris dari Manado. Namun Nur Ichsan mengaku belum melakukan penyisiran ke wilayah tersebut.
“Dua DPO ini sebenarnya sudah terbebas sebagai tahanan teroris namun disinyalir masuk lagi dan bergabung kekelompoknya lagi, walau kita tidak dapat memastikan mereka kelompoknya siapa,” kunci Kompol Nur Ichsan yang dikonfirmasi di Polsek Sendana Senin (20/03) siang tadi.(haslan)