Penyerahan dari Bupati Majene kepada TGT Pencegahan Covid-19. Foto : Putra
Majene, mandarnews.com – Untuk mencegah sekaligus melakukan antisipasi perluasan penyebaran virus corona (covid-19). Pemerintah Kabupaten Majene saat ini telah mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD), Raped Test (RDT) untuk Covid – 19 hingga pengadaan Multivitamin.
Bantuan APD tersebut sebanyak 100 paket. Mulai dari kaki hingga kepala (satu Seat). Sementara Raped Test atau RDT untuk Covid – 19 sebanyak 320 pcs.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, dr. Rahmat Malik, bantuan APD serta RTD merupakan bantuan dari Provinsi Sulawesi Barat. Melalui Tim Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan akan didistribusikan ke RSUD dan Puskesmas, utamanya petugas – petugas medis yang memerlukan dan beberapa personil yang ada di Posko perbatasan (Lutang dan Malunda).
“Sementara bantuan multivitamin tablet ini ada sekitar 1000 Paket dengan kandungan vitamin C, Vitamin B1 dan Vitamin B12,” jelas dr Rakhmat, Kamis (2/4) di Posko C-19 yang ada di Dishub Majene di Lutang.
Bantuan multvitamin merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Majene, melalui Dinkes Majene. Multivitamin ini akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat serta petugas.
Bupati Majene, Dr. H. Fahmi Massiara, MH yang menyerahkan bantuan mengatakan, pemberitan bantuan dilakukan bertujuan untuk menambah tingkat kewaspadaan atas penyebaran C-19, tapi harus tetap tenang dan jangan panik.
“Jadi kami Pemerintah Daerah bersama Tim Gugus Tugas dan Dinkes berinisiatif untuk menyediakan multivitamin ini. Menjadi salah satu upaya kita untuk menambah anti bodi dan daya tahan tubuh buat kita semua,” kata Fahmi, usai menyerahkan bantuan – bantuan tersebut, secara simbolis di Pelataran Dinas Perhubungan Majene yang juga menjadi salah satu posko melakukan operasi penyemproten pencegahan C- 9, Kamis (2/3).
Menurut Fahmi, pemberian multivitamin akan dilakukan di Posko perbatasan yang ada di Lutang dan juga di Malunda. Disamping itu, juga akan diserahkan ke pihak Puskesmas, untuk membagikan multivitamin tersebut di wilayah lingkungan kerja masing-masing Puskesmas yang ada di Kab. Majene secara gratis.
“Jadi ini semua dilakukan agar masyarakat Kab. Majene semakin memperkuat perlindungan diri dalam upaya penecegahan penyebaran C – 19. Ini juga merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada para Petugas dan warga itu sendiri. Agar kondisi tubuhnya tetap Vit dan sehat, karena tidak tertutup kemungkinan akan semakin banyak warga yang melintas masuk ke Majene, sehingga perlu perhatian khusus,” imbuhnya.
Bupati Fahmi berharap, Kabupaten Majene dapat segera normal kembali. Ia juga menghimbau kepada masyarakat Majene yang ada di luar daerah atau diperantauan untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran tetap ditempat masing-masing, jika kondisi belum stabil. Dengan harapan untuk tidak menambah rasa ketakutan warga Majene.
Kepala IFK (Instalasi Farmasi Kabupaten) Dinkes Kab. Majene, Nur Ekawati menambahkan bahwa Raped Test (RTD) Covid-19 adalah merupakan alat pendeteksi adanya virus di dalam tubuh.
“Jadi disitu kita akan mengetahui positif tidaknya kita terjangkit virus karena dengan RTD dapat terdeteksi,” jelasnya.
Kepala IFK sekaligus Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kab. Majene tersebut menyampaikan, jika penggunaan Raped Test harus ada rekomendasi dari dokter.
“Raped Test akan mendeteksi, setelah yang bersangkutan tersebut mengalami masa inkubasi lebih dari 7 hari (1 Minggu). Jadi, jika dilakukan dalam waktu masih kurang dari 7 hari dalam waktu inkubasi pasti hasilnya negatif,” terangnya.
Penggunaan Raped test, dapat diprioritaskan kepada mayarakat yang sudah pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Korona.
“Tetapi intinya disini, siapapun dapat dilakukan Raped test, baik ODP, PDP atau Suspect. Yang pada intinya ada rekomendasi dari dokter,” tutupnya.
(Putra)