Berdasarkan Riskesdas dari 10 desa locus stunting di Kabupaten Majene ada 5 desa di wilayah kecamatan Pamboang yaitu Bonde Utara, Betteng, Banua Adolang, Adolang Dhua dan Pesuloang.
Sebagai tindak lanjut MoU Dinas kesehatan Kab Majene telah melakukan banyak kegiatan untuk mendukung program ini, yakni :
1. Telah dilakukan penandatangan MoU KUA Kec Pamboang dengan Puskesmas Pemboang
;
2. Telah dilakukan pelatihan bagi para penyuluh agama, petugas gizi PKM, bidan PKM, dan para Kader di wilayah kerja PKM Pamboang; dan
3. Telah dilaksanakan Sosialisasi terhadap kepala desa, kepala dusun, PKK desa, Kepala UPTD Kecamatan, kader, calon pengantin dan ibu hamil di beberapa desa lokus stunting antara lain Desa Bonde Utara, Pesuloang, Adolang Dhua, Betteng dan Banua Adolang.
Selain berbagai tindak lanjut MoU, gagasan konvergensi pencegahan stunting bagi calon pengantin ini dan ibu hamil ini juga mampu membangkitkan perhatian penuh dari Pemerintah Kabupaten. Pemkab Majene menyerahkan mobil operasional sebagai sarana sosialisasi pencegahan stunting. Penyerahan mobil ini dilaunching pada hari yang sama penandatanganan MoU dengan Kemenag Majene.
Sejalan dengan program inovasi ini juga telah banyak melakukan advokasi termasuk kegiatan rencana aksi dengan melakukan rembuk stunting tahun 2019. Rembuk ini menghadirkan beberapa pakar dan narasumber yg sangat berkompeten antara lain :
Prof Dr dr Abdul Razak Thaha M.Sc guru besar FKM Unhas sekaligus Ketua Institut Gizi Indonesia, Andi Arfanji, SKM, M.Kes (Koord Region Sulawesi Dirjen Bina Bangda Kemendagri), Wakil Bupati Banggai Sulteng terkait Best Praktis keberhasilan penurunan stunting di Banggai.(rizaldy)
[gs-fb-comments]