Rusak Parah. Kebun milik Muhram rusak parah setelah diterjang banjir, Selasa 5 Desember 2017.
Majene, mandarnews.com – “Kami tidak menyangka, air sungai tiba-tiba meluap. Padahal curah hujan di wilayah Malunda bisa dikatakan masih seperti biasa”.
Itulah awal percakapan salah satu petani Murham asal Banua, Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) saat diwawancarai mandarnews pasca banjir yang melanda Malunda, Rabu 6 Desember 2017.
- Baca juga : Banjir Malunda
Murham menuturkan, kuat dugaan meluapnya sungai diakibatkan tumpahan air hujan dari hulu. Sehingga menimbulkan kepanikan warga yang dilanda banjir, Selasa 5 Desember.
Ia satu dari sekian puluhan petani yang dilanda banjir mengungkapkan, tanaman jagung kebun miliknya juga ikut rusak.
“Puluhan saya punya tanaman jagung dipastikan gagal panen,” ujarnya.
Selain tanaman jagung, ada juga tanaman milik warga yang lain ikut dilanda banjir, seperti talas, pohon kakao, ubi jalar, tomat, kedelai, dan buah semangka.
“Bahkan ada kasian tanaman warga sisa mau panen, tapi habis disapu banjir,” ucapnya.
Dirinya berharap, agar pemerintah dinas terkait segera memperlebar saluran air di sekitar perkebunan warga.
“Solusinya adalah segera perlebar saluran air di sini. Karena seandainya lebar ini saluran sungai, mungkin tidak akan separah ini banjirnya,” katanya.
Hal serupa dikatakan Alimuddin T. Menurutnya, akibat banjir yang melanda membuat tanaman jagung miliknya yang berukuran 20×30 meter rusak parah.
“Padahal tanaman jagung saya juga siap panen. Jadi kerugian ditaksir jutaan rupiah,” ujar Alimuddin.
(Busriadi)