Majene, mandarnews.com – Lomba segitiga perahu Sandeq di Kabupaten Majene jadi agenda tahunan. Kali ini, lomba perahu tradisional tercepat dan terganas ini digelar menjelang perayaan Hari Jadi Majene (HJM) 472 dan Hari Ulang Tahun (HUT) proklamasi Republik Indonesia ke 72.
Seharusnya, 11 perahu Sandeq yang mengikuti perlombaan yang digelar di Pantai Labuang, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur tersebut, Rabu 9 Agustus 2017. Namun empat perahu lainnya gagal ikut karena rusak saat latihan sehari jelang event ini digelar
Bunyi pistol yang dipegang Bupati Majene, Fahmi Massiara sebagai penanda lomba itu dimulai. Para Passandeq (pengemudi Sandeq) mulai menarik layar. Sandeq mereka pun kemudian beradu kecepatan ditengah tiupan angin dan gelombang tinggi.
Setelah berputar tiga kali di rute segi tiga, akhirnya hanya empat Sandeq yang berhasil finish. Selebihnya takluk melawan ganasnya Teluk Mandar di Perairan Majene.
Sandeq Dondori berhasil finish pertama. Disusul Sandeq Rahmat Ilahi, Ketiga Merpati Putih dan pada posisi ke empat Perahu Sandeq Bintang Timur.
Menurut sawi Sandeq Dondori, Muslim, cuaca saat lomba dimulai cukup ekstrem. Mereka harus menaklukkan angin kencang dan gelombang tinggi saat melewati rute tersebut.
“Banyak kayu disana (di laut) yang biasa tabrak kapal. Kencang sekali juga angin dan ombaknya besar sekali. Sampai 2,5 meter,” kata Muslim.
Saat mengikuti lomba, Sandeq Dondori sempat hampir terbalik. beruntung para Passandeq tersebut berhasil mengimbangi dan kembali kepada posisi semula.
Sementara itu, Bupati Majene, Fahmi Massiara mengatakan, event ini merupakan salah satu cara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene untuk memprosikan pariwisata. Selain itu, event tersebut bertujuna untuk mempertahankan budaya maritim di Mandar, khususnya di Majene.
“Kegiatan ini selain untuk ajang promosi wisata bahari, juga agar perahu sandeq tidak hanya terkenal di Sulawesi Barat, tetapi di tingkat nasional, bahkan internasional,” kata Fahmi Massiara.
salah satu warga, Bahri berharap, Pemkab Majene harusnya lebih mendesain lomba perahu sandeq ini lebih baik ke depan. Pasalnya, kali ini hanya sebelas sandeq yang ikuti event ini.
“Pemkab harus cari cara agar jumlah peserta bisa lebih banyak dari ini. Kalau peserta banyak kan pasti lebih meriah dan banyak wisatawan yang datang menyaksikan,” harapnya. (Irwan Fals)