
Pj Sekda Polewali Mandar, Ahmad Saifuddin.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk Kabupaten Polewali Mandar terancam tidak tersalurkan. Alhasil, daerah yang dijuluki Bumi Tipalayo itu berada di ambang kemiskinan sebab tidak akan memiliki anggaran untuk mendukung pembangunan atau pengadaan sarana dan prasarana layanan publik di daerah.
Keadaan yang sangat mengkhawatirkan tersebut bukan tidak mungkin dapat terjadi karena hingga pertengahan Mei ini, Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud, belum juga menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), sedangkan batas penyaluran DAK fisik tahap 1 adalah Juni 2025.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sekretariat Daerah (Setda) Polewali Mandar, Ahmad Saifuddin, membenarkan bila sampai sekarang SPTJM belum diteken oleh Bupati.
“Iya, belum ditandatangani,” tutur Ahmad Saifuddin singkat kepada awak media di ruang pola Kantor Bupati Polewali Mandar, Rabu (14/5/2025).
Ketika ditemui bulan lalu, anggota tim revisi DAK Inspektorat Polewali Mandar, Wahyuni, menguraikan jika SPTJM merupakan format dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk seluruh bupati di daerah sebagai syarat untuk menyalurkan DAK fisik.
“Jika Bupati tidak tanda tangan, kemungkinan besar DAK fisik 2025 tidak dicairkan,” tukas Wahyuni, Senin (14/4/2025).
Sedangkan Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharaan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Setda Polewali Mandar, Andi Nurhayat JS, menjelaskan bahwa salah satu syarat penyaluran DAK fisik 2025 adalah pelaporan sisa DAK dan salah satu dokumen yang harus ditandatangani adalah SPTJM.
“Polewali Mandar adalah salah satu daerah yang belum melaporkan. Mungkin batas pelaporannya paling lambat mengikuti jadwal penyaluran DAK, yaitu Juni 2025,” beber Andi Nurhayat.
DAK fisik sendiri digunakan untuk mencapai prioritas nasional, mempercepat pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan pelayanan publik, dan/atau mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta dapat dialokasikan untuk berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian, infrastruktur, dan lain-lain. (ilm)