Damkar saat beraksi memadamkan api di lahan yang terbakar di dekat sport center Majene
Majene, mandarnews.com – Kebakaran yang terjadi di dekat Sport Center Rangas Majene, kemarin (Selasa, 6/8) menghanguskan lahan sekitar 5 hektar. Dalam kasus kebakaran ini, pihak pemadam kebakaran (Damkar) Majene mengaku kewalahan. Alasannya, titik api berada di tiga titik pada lahan seluas 5 hektar itu. Selain itu akses menuju lahan juga sulit dilalui.
Menurut Kepala Bidang Damkar majene Basrul saat di temui di ruangannya memang 6 Agustus 2019 telah terjadi kebakaran dengan sejumlah titik yang berbeda.
“Untuk titk pertama, jelas Basrul, terjadi kebakaran di dekat perumahan masyarakat yang ada di Lingkungan Rangas sekitar pukul 10:00 wita. Diperkirakan antara jarak titik kebakaran dengan perumahan masyarakat itu hanya sekitaran kurang lebih 8 meter. Warga perumahan panik karena pada saat itu juga sedang berlangsung resepsi pernikahan,” jelas Basrul, Kabid Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Majene
Lebih jauh Basrul menjelaskan, api sangat cepat merambat selain dari pada hembusan angin yang begitu kencang juga karena alang alang yang kering. Kurang lebih satu jam kemudian api bisa di padamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan anggota Polri serta masyarakat sekitar.
Untuk titik kedua, kata Basrul, kebakaran terjadi di belakang SMK 5 Majene. Kebakaran di titik ini terjadi sekitar pukul 14:00 wita. Setelah berusaha memadamkan, mobil damkar harus kembali atau meninggalkan lokasi untuk pengisian air. Saat itu juga api pun merambat dengan cepat ke lokasi titik terakhir yang terjadi di belakang STAIN baru dan STAIN lama.
Sekitaran pukul 16:00 wita barulah mobil kebakaran datang ke titik ini. Namun api sudah merambat ke seluruh area dan sudah mengenai samping kanan gedung STAIN lama. Tapi satu jam kemudian api sudah padam dengan dibantu personil kepolisian dan juga warga masyarakat setempat.
Basrul mengaku tidak tahu darimana api itu berasal.
“Kita tidak tahu api berasal darimana karena kita hanya menerima laporan telpon dari masyarakat bahwa terjadi kebakaran di sekitaran wilayah Rangas, dan Passarang,” katanya.
Namun berdasarkan pengalaman, diduga api berasal dari hasil pembakaran lahan yang kemudian tidak terkendali.
“Masyarakat petani lah yang ingin membuka lahan baru, alasannya lahan yang bekas dari pembakaran itu subur,” kata Basrul membandingkan penyebab pengalaman kebakaran yang terjadi selama ini.
Selain aspek alam, Basrul juga mengakui adanya kendala internal pihak Damkar. Menurutnya, kurangnya unit mobil kebakaran menjadi penyebab lambannya kinerja pasukan pemadam api itu.
Basrul menjelaskan, mobil kebakaran yang layak dijalankan hanya satu unit. Tapi untuk kebakaran kemarin, dipaksakan untuk dua unit di tambah mobil penyuplai air satu unit.
Basrul juga berharap setelah melihat kejadian kemarin dan sebelumnya, agar penentu kebijakan bisa memperhatikan penambahan damkar terutama di musim kering yang melanda saat ini.(mg1)