Dandim 1401 Majene meninjau langsung proses evakuasi material longsor di Ulumanda, Kabupaten Majene, Kamis (28/1).
Majene, mandarnews.com –
Gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya di Kabupaten Majene dan Mamuju telah menyisakan duka dan trauma mendalam serta kesusahan bagi warga.
Gempa bumi tektonik yang terjadi pada Jumat (15/1) pukul 02.28 Wita. Episentrum gempa di Majene terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah timur laut dari Majene pada kedalaman 10 km tidak hanya memporak-porandakan bangunan tetapi juga mengakibatkan longsor.
Seperti halnya di Majene, telah terjadi beberapa kali tanah longsor, seperti longsor yang memutus trans Sulawesi. Bahkan di Kecamatan Ulumanda, tanah longsor memutuskan akses jalan poros Ulumanda sehingga membuat beberapa desa terisolasi.
Padahal saat ini, akses jalan yang baik sangat diperlukan oleh masyarakat untuk memperlancar pasokan kebutuhan logistik serta kebutuhan lainnya selama pengungsian.
Menurut Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1401 Majene, Letkol Infanteri (Letkol Inf) Yudi Rombe, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene terus berupaya mengevakuasi material longsor yang memutus akses ke Tande Allo dan desa-desa lainnya di Ulumanda.
Letkol Inf Yudi menyampaikan, usai memerintahkan para Bintara Pembina Desa (Babinsa) di wilayah terdampak untuk mengawal jalannya pembersihan material longsor, ia kembali turun ke lapangan untuk meninjau langsung proses pengerjaan evakuasi material longsor.
“Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa akses menuju Desa Tande Allo dan ke desa lainnya bisa lancar kembali sehingga membuat masyarakat lega. Kita bersyukur karena akses kembali normal sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya. Hal ini tidak lepas dari upaya kami bersama Pemkab Majene dan stakeholder lainnya dan alat berat dari Batalion Zeni Tempur (Yon Zipur) 8 Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin,” ucap Letkol Inf Yudi, Kamis (28/1).
Ia berharap, dengan terbukanya akses jalan di wilayah itu, masyarakat setempat dapat menjalani kehidupan normal kembali. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia