Menghadapi proxy war Dandim 1401 Majene mengundang masyarakat ke Makodim di Lingkungan Lembang Kel. Lembang Kec. Banggae Timur Kab. Majene Sulbar, Sabtu 1 Nopember 2014.
Dalam kesempatan ini, Dandim 1401 Majene Letkol (Inf) Lukman Hakim menjelaskan secara rinci mengenai perang proxy dan peran pemuda dalam mengatasinya.
“Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti. Hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi risiko konflik yang berakibat pada kehancuran fatal,” ungkap Lukman Hakim.
Dandim yang dikenal dekat jurnalis di Majene ini memberikan pemahaman tentang apa itu proxy war dan bahayanya.
"Saat ini, jenis perang yang harus diwaspadai bukanlah perang secara fisik, tapi justru perang dalam bentuk teknologi atau proxy war. Karena bentuk perang tersebut bisa memberikan dampak yang lebih besar dari perang secara fisik," ujarnya.
Lebih jauh dikatakan perang proxy tidak mudah mengenali siapa kawan siapa lawan. Sebab dalam perang proxy, musuh mengendalikan non state actor dari jauh. Oleh karena itu, lanjutnya, pemuda perlu jeli mengenali terjadinya perang proxy di sebuah negara.
"Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antarkelompok," urainya.
Menurutnya, ada sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkal perang proxy. Mulai dari mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, hingga mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.
"Untuk itu pemuda, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya. Wawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan menghancurkan proxy war di Indonesia," imbuhnya.
Ia juga memberikan nasihat agar pemuda bisa menjadi sukses, diantaranya berdoa, bermimpi, dan bekerja keras. Diakhir penyampaiannya, dirinya menyebut bahwa apa yang disampaikan merupakan nasehat dari Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo yang diteruskannya.
Dalam pertemuan ini juga hadir anggota pramuka Saka Wira Kartika, FKPPI, jajaran Dandim, Kompi Senapan B, dan para jurnalis se kabupaten Majene.(rizaldy)