KA Lembah Anai Melayani 88.580 Pelanggan pada Januari–November 2025
Mobilitas yang terhubung dengan alam, aktivitas masyarakat, dan akses udara dijalankan melalui KA Lembah Anai. Kereta perintis ini berperan sebagai penghubung antara Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan kawasan Lembah Anai, menghadirkan perjalanan yang efisien sekaligus menyuguhkan lanskap khas Sumatera Barat.
Sepanjang Januari–November 2025, KA Lembah Anai melayani 88.580 pelanggan. Capaian tersebut mencerminkan peran kereta api sebagai moda transportasi publik yang konsisten digunakan masyarakat maupun wisatawan dalam aktivitas sehari-hari.
KA Lembah Anai melayani relasi Kayu Tanam–Duku–Bandara Internasional Minangkabau (pp) dengan enam perjalanan pulang-pergi setiap hari. Dengan tarif Rp5.000 untuk satu kali perjalanan, kereta ini melintasi Stasiun Duku, Pasar Usang, Lubuk Alung, Sicincin, hingga berakhir di Stasiun Kayu Tanam.
Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba menyampaikan bahwa KA Lembah Anai memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat.
“Layanan ini membantu aktivitas harian warga, pekerja, pelajar, hingga penumpang pesawat. Akses yang terjangkau dan jadwal yang teratur memudahkan masyarakat merencanakan perjalanan,” ujar Anne.
Keberadaan KA Lembah Anai turut mendukung pergerakan ekonomi lokal di sepanjang lintasan. Aktivitas penumpang di stasiun-stasiun yang dilayani mendorong kegiatan usaha masyarakat serta memperkuat konektivitas antarwilayah di Sumatera Barat.
Selain fungsi transportasi, perjalanan dengan KA Lembah Anai menghadirkan pengalaman wisata yang khas. Penumpang menikmati pemandangan perbukitan, persawahan, dan kawasan alam yang menjadi karakter jalur ini. Nama Lembah Anai diambil dari ikon pariwisata Sumatera Barat, Air Terjun Lembah Anai, yang dikenal masyarakat setempat sebagai Aia Tajun atau Aia Mancua Lembah Anai.
Air terjun setinggi sekitar 35 meter tersebut merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang dan berada di kawasan Cagar Alam Lembah Anai. Identitas alam ini melekat pada perjalanan kereta api dan menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang.
Anne menambahkan bahwa koneksi KA Lembah Anai dengan bandara memperkuat integrasi antarmoda transportasi.
“Kereta api berperan sebagai penghubung perjalanan udara dan darat, sehingga mobilitas masyarakat dan wisatawan dapat berlangsung lebih terencana,” tuturnya.
Melalui perannya dalam mobilitas, ekonomi, dan pariwisata, KA Lembah Anai terus bergerak bersama masyarakat Sumatera Barat sebagai bagian dari sistem transportasi publik yang melayani kebutuhan wilayah secara terjangkau.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES
