Ketua Tim Riset, Dr. Muhammad Aswad, M.Pd (berdiri di depan keempat dari kiri), anggota tim Riset Ayyub, S.Pd., M.Pd. (keempat dari kanan), Kepala SMP SATAP 6 Pamboang Muhammad Risal Kadir, S.Pd, (ketiga dari kiri) berpose bersama komite dan para guru SMP SATAP 6 Pamboang.
Majene, mandarnews.com — Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi melalui program Hilirisasi Riset Prioritas (SINERGI) terus mendorong penerapan hasil riset perguruan tinggi agar berdampak nyata bagi masyarakat. Salah satu kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tim Riset Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di SMPN SATAP 6 Pamboang Kabupaten Majene yang merupakan salah satu sekolah di wilayah kategori daerah tertinggal. Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Muhammad Aswad, M.Pd selaku Ketua Tim Riset dengan anggota Ayyub, S.Pd., M.Pd (FKIP) Dr. Rafiqa, M.Pd (FKIP), serta didukung oleh Prof. Apriana Toding dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) sebagai pakar Teknologi Pendidikan. Tim ini mengusung judul penelitian “Pengembangan Model Pembelajaran Literasi Bahasa Inggris Digital Interaktif Berbasis Teknologi MIMO Relay di Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Indonesia.”
Mendorong Akselerasi Pengetahuan di Wilayah Tertinggal
Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan SMPN SATAP 6 Pamboang ini berfokus pada transfer pengetahuan dan penerapan teknologi pembelajaran digital yang dapat mendukung pemerataan akses pendidikan di daerah dengan keterbatasan jaringan internet. Melalui pemanfaatan teknologi MIMO Relay, tim Unsulbar memperkenalkan model pembelajaran literasi bahasa Inggris yang interaktif dan adaptif terhadap kondisi infrastruktur digital di wilayah 3T. Dr. Aswad menjelaskan bahwa riset ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi hasil penelitian agar dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan lembaga pendidikan.
“Kami ingin menghadirkan solusi konkret bagi sekolah-sekolah di wilayah 3T. Teknologi MIMO Relay menjadi jembatan untuk memperkuat konektivitas dan mendukung pembelajaran digital yang berkelanjutan,” ujarnya.
Respon Positif dari Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SMPN SATAP 6 Pamboang bersama para guru menyambut sangat antusias kegiatan ini. Mereka menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Tim Riset Unsulbar yang membawa inovasi dan semangat baru dalam pengembangan pembelajaran berbasis teknologi. “Ini adalah saat yang sangat tepat bagi kami. Tim Unsulbar datang membantu kami dalam rangka akselerasi pengetahuan dan pemanfaatan teknologi pembelajaran, khususnya di daerah tertinggal seperti ini,” ujar Kepala Sekolah dengan penuh haru. Para guru juga menilai bahwa program ini memberi inspirasi dan pemahaman baru mengenai bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi digital dan bahasa Inggris peserta didik.
Kolaborasi Akademik dan Transformasi Pendidikan
Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata kolaborasi lintas perguruan tinggi, di mana Prof. Apriana Toding (UKI) turut memberikan bimbingan terkait penerapan prinsip-prinsip teknologi pendidikan dalam desain pembelajaran digital interaktif. Sinergi ini diharapkan menjadi model kerja sama yang produktif antara perguruan tinggi, pemerintah, dan lembaga pendidikan di daerah. Program Hilirisasi Riset Prioritas (SINERGI) diharapkan tidak hanya menjadi sarana penerapan hasil riset, tetapi juga menjadi motor penggerak transformasi pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Tim Riset Unsulbar menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pendampingan dan riset lanjutan agar dampak positif program ini dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh sekolah-sekolah di wilayah 3T. (Rizaldy/rls)
