Sementara itu Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah mengatakan, data UMKM yang masih tersebar dan belum terstandardisasi menyebabkan program pemberdayaan menjadi kurang efektif dalam mendorong peningkatan kinerja koperasi dan UMKM.
“Dengan adanya data tunggal KUMKM akan tercipta informasi yang terintegrasi sehingga dapat menjadi alat control dan evaluasi program yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun program-program pemerintah,” kata Azizah.
Azizah menambahkan, pendataan lengkap KUMKM akan menghasilkan lima indikator, yakni
kontribusi UMKM terhadap pembentukan PDB/PDRB, penyerapan tenaga kerja untuk mengukur kemiskinan, sumbangan terhadap ekspor untuk mengukur daya saing UMKM lokal, serta peran UMKM terhadap investasi dan perkembangan rasio kewirausahaan.
“Ini dirancang dengan semangat perbaikan kualitas pertumbuhan ekonomi, iklim usaha yang baik, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan daya saing,” tutup Azizah dalam paparannya. (KSP)