Kabid Perpustakaan, dinas Perpustakaan dan Kearsipan Majene. M. Chaeran Samad, serius melihat buku lawas koleksi perpustakaan desa Pesuloang, ditemani Kades Pesuloang, Muhammad Yusuf, Kamis (12/3). Foto : Haslan
Sendana, mandarnews.com – Anggaran untuk perpustakaan bisa dianggarkan melalui keuangan desa. Hal ini disebutkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Majene melalui Kabid Perpustakaan, M. Chaeran Samad.
“Selama ini para kepala desa takut menggunakan anggaran desa untuk perpustakaan padahal pada saat kami Rakornas di Jakarta sudah ada MoU antara Kementerian Keuangan dan Perpustakaan Nasional RI bahwa anggaran desa dapat digunakan untuk perpustakaan,” jelas M Chaeran saat dikonfirmasi di kantor Desa Pesuloang, usai melakukan penilaian di perpustakaan desa Pesuloang, bersama timnya, Kamis (12/03).
Sementara bantuan buku dari perpustakaan Majene, menurut M Caheran cukup sulit karena aturan. Dia berdalih, bantuan tersebut justru bisa dibantu melalui perpustakaan provinsi.
“Sebenarnya bisa memberikan bantuan kepada perpustakaan desa melalui bantuan hibah, tapi susah sekali mekanisme yang mengatur. namun jika dari perpustakaan provinsi itu bisa karena pembinaan langsung ke desa,” kilah Chaeran saat ditanya soal bantuan buku ke perpustakaan desa.
Tapi, ia juga mengatakan, bantuan buku bisa saja dilakukan secara bertahap diberikan kepada ke masing-masing perpustakaan desa jika banyak stok buku di perpustakaan kabupaten.
Chaeran juga menginformasikan, dari 62 desa di Kabupaten Majene, semuanya sudah memiliki perpustakaan desa.
Sementara Kepala Desa Pesuloang, Muhammad Yusuf. yang didatangi tim penilai dari Kabupaten mengaku sangat bersyukur meski tidak ada target untuk juara.
“Kami tidak punya target mengikuti perlombaan ini, hanya semata-mata hanya untuk pembelajaran,” tutup Yusuf. (Haslan)