Suasana pertemuan Amin Handoyo dan perwakilan perusahaan transportasi. Sumber foto: kemenag.go.id
Jeddah, mandarnews.com – Perwakilan delapan perusahaan pelayanan transportasi menandatangani kontrak layanan transportasi haji dengan Pembantu Staf Teknis Haji 1 (P-STH 1) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Amin Handoyo, Minggu (5/5/2019).
Dengan penandatangan kontrak tersebut, bisa dikatakan bahwa proses penyediaan layanan transportasi darat untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah sampai di fase akhir.
Konsul Haji sekaligus STH, Endang Jumali yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengingatkan perwakilan perusahaan transportasi agar menyediakan pengemudi bis yang ramah dan juga pelayanan yang baik.
“Apabila ada kesulitan dan memerlukan bantuan dari kami silakan hubungi kami. Kami ada kantor di Makkah dan Madinah sehingga bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi,” kata Endang.
Ia melanjutkan, seluruh bus yang digunakan untuk melayani jemaah haji Indonesia adalah bus dengan kondisi terbaik dan sudah diupgrade.
Endang menegaskan, awak perusahaan transportasi dilarang keras memungut uang kepada jemaah. Apalagi di dalam kontrak sudah ditegaskan, tidak ada pungutan dalam bentuk apapun.
“Kami melarang pungutan dalam bentuk apapun dan tidak memungut uang. Kami juga tidak mengharapkan apapun dari kalian dan ini yang kami larang keras,” tegas Endang.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis meminta kepada perusahaan agar menyediakan pengemudi yang berasal dari Indonesia sehingga dapat memudahkan jemaah untuk berkomunikasi.
“Kami minta supir orang Indonesia sehingga bisa mudah berkomunikasi dengan jemaah. Dan juga berikan larangan supir bis untuk minta uang tip kepada jemaah,” tegas Sri Ilham Lubis.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Nizar Alimengapresiaisi perusahaan transportasi yang telah menjadi mitra dengan pemerintah Indonesia dalam pelayanan jemaah haji dan menjalankan tugas sesuai kontrak.
“Kami sangat mengapresiasi para mitra perusahaan transportasi yang telah menjalankan tugas sesuai kontrak. Karena hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan kepada Jemaah haji,” ujar Nizar.
Nantinya, delapan perusahaan ini akan melayani angkutan antar kota dan salawat. Ada beberapa rute perjalanan antar kota perhajian, yaitu: Madinah ke Makkah, Jeddah ke Makkah, Makkah ke Madinah, dan Makkah ke Jeddah.
Ada 6 perusahaan bus yang akan dioperasikan untuk melayani jemaah haji Indonesia dalam perjalanan antar kota perhajian, yaitu: Hafil, Rawahil Al Mashaer Co, Abu Sarhad, Durrat Al Munawwarah Transport Co, Al Massa Al Mutamayezh Transport, Rabitat Makkah Co.
Adapun salawat adalah layanan bus pergi pulang dari hotel ke Masjidil Haram, Makkah. Bus ini akan disiapkan oleh dua perusahaan Bus yaitu: Saptco dan Rawahil Armada yang akan disiapkan untuk pelayanan Salawat pada masa puncak berjumlah 448 bus/ perhari. (rilis Kemenag)
Editor : Ilma Amelia