Foto bersama seusai pertemuan. Sumber foto: kemenag.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Pendidikan madrasah di Indonesia mulai menjadi rujukan dan tempat belajar bagi dunia internasional.
Hari ini, Senin (17/6/2019), Kementerian Agama (Kemenag) menerima Delegasi Filipina yang ingin mengetahui lebih dalam pengelolaan pendidikan madrasah di Indonesia.
“Terimakasih kepada Pak Sekjen dan Kementerian Agama yang telah menerima kehadiran kami. Tujuan kami ke Indonesia untuk memahami sistem pendidikan madrasah di Indonesia dalam kerangka regulasi,” beber Perwakilan Delegasi Filipina, Ahmed Abdullah.
Ia mengemukakan keinginan pihaknya untuk belajar di Indonesia demi baiknya sistem pendidikan di Filipina.
“Kita juga ingin melihat praktek terbaik pendidikan madrasah di Indonesia, tentang manajemen dan unsur pengembangan madrasah,” ungkap Ahmed.
Ahmed dan delegasi Filipina berharap mendapat pembelajaran, tentang sistem madrasah yang terintegrasi dengan pendidikan di Filipina.
“Kami juga ingin menjelajahi pendidikan madrasah dan percontohan untuk meningkatkan pendidikan di Filipina. Selama kunjungan ini kami ingin belajar banyak di Indonesia,” papar Ahmed.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemenag, M Nur Kholis Setiawan menyampaikan, kajian di madrasah atau lembaga di pesantren bisa sebagai satuan pendidikan dan bisa juga sebagai penyelenggara pendidikan.
“Kedua peran itu berujung pada upaya mengawal moderasi beragama di Indonesia,” imbuh Nur Kholis.
Di madrasah, lanjutnya, akan diajarkan Fiqh, Quran Hadis, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. Ini menjadi alasan diajarkan bagi anak madrasah rumpun ilmu, sebagai ciri pembeda dari sekolah umum. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia