Seorang dermawan asal kabupaten Majene memberi bantuan kepada nenek Cicci, warga Polewali Mandar, Jumat (5/10). Foto: Haslan
Tinambung – Tergugah dengan pemberitaan nenek Cicci (kindo Cu’ding) di media ini, mandarnews.com, akhirnya seorang Dermawan yang tidak mau diketahui identitasnya, mengunjungi Nenek Cicci, warga Sosso, Desa Saragian Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar, Jum’at (05/10).
Dermawan ini menyumbangkan mulai dari perabot dapur hingga bahan sembako ke nenek Cicci.
Terlihat raut wajah sang Dermawan memerah seakan menahan air mata saat menyaksikan langsung kondisi nenek Cicci. Dermawan ini salah seorang pengusaha di Kabupaten Majene.
Atas kunjungannya ke gubug nenek Cicci, serta melihat langsung kondisi nenek Cicci sang Dermawan berkomitmen akan membantu biaya hidup kindo cu’ding, setiap bulannya, melalui pihak keluarga kindo Cu’ding.
“Ini demi kemanusiaan. Karena seperti inilah hidup harus saling membantu,” kata sang Dermawan kepada kru mandarnews.com yang mengantarnya sang Dermawan menyalurkan bantuan, Jumat (5/10/2018).
Sementara kisah lain kindo Cu’ding, oleh salah satu keluarga kindo Cu’ding, Sikin yang juga berdomisili di Sosso berdalih bahwa dirinya sudah sering mengajak kindo Cu’ding untuk tinggal di rumahnya, namun dia menolak.
“Saya sering membujuk kindo’ untuk tinggal di rumah, tapi dia selalu menolak, dengan alasan dia lebih nyaman tinggal sendiri,” kata Sikin.
Sehingga para keluarga kindo Cu’ding berinisiatif untuk sepakat tidak merehab rumah kindo Cu’ding, dengan alasan jika rumah kindo cu’ding, sudah tidak dapat ditempati, maka pihak keluarga akan mengajak untuk tinggal bersama.
“Kami sengaja tidak memperbaiki rumah kindo’, karena jika roboh, kindo dengan sendirinya akan mau tinggal bersama kami, karena rumahnya sudah roboh,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dusun Sosso, Suhardi, kindo Cu’ding sudah berapa kali diajak pihak keluarganya, untuk tinggal bersama namun sang nenek tetap bertahan untuk tetap tinggal di gubug reotnya.
Yang lebih miris lagi, kata Suhardi, uang dan harta bendanya di curi oleh orang yang tidak dikenal. Kindo Cu’ding yang sudah mulai pikun dan matanya sudah mulai rabun, serta pendengarannya terganggu.
Terkadang juga ditipu oleh orang tidak bertanggung jawab dengan cara saat dia memiliki uang hasil pemberian orang, si pelaku melakukan aksinya dengan meminjam uang sang nenek, dengan iming-iming akan mengembalikan uang tersebut, dengan jumlah yang lebih banyak.
“Dia juga biasa ditipu kasian, saat orang kasih uang, dan diketahui oleh orang tidak bertanggung jawab itu,” maka dia akan temui kindo cu’ding, untuk meminjam uangnya dengan iming-iming, nantinya akan di gandakan menjadi lebih banyak,” tutup Suhardi.
Reporter : Haslan