Majene, mandarnews.com – Di Desa Banua Sendana Kecamatan Sendana terdapat jalur evakuasi. Jalur itu memanjang dari perkampungan menuju perbukitan yang ada di wilayah itu.
“Panjangnya sekitar 500 meter membelah kebun-kebun milik warga,” tutur Ruslan Said, Kepala Desa Banua Sendana, Minggu (17/1/2020).
Jalur evakuasi itu dibangun pada tahun 2018. Pembangunannya menggunakan dana alokasi dana desa dan bantuan Pemkab Majene.
Kepala Desa Ruslan menceriterakan ide pembangunan jalur evakuasi itu bermula dari pemikiran warganya.
“Saat itu, selalu ada guncangan dampak dari gempa yang selalu melanda Mamasa, akhirnya diusulkan untuk pembangunan jalur evakuasi,” ungkapnya.
Jalur evakuasi itu sekarang dimanfaatkan warga saat gempa mengguncang Malunda/Majene dan Mamuju. Dengan adanya jalur itu memudahkan warga mengungsi ke pegunungan.
Jalur evakuasi memili dua pintu masuk. Pintu pertama di dusun Podang berada di samping UPTD Pembibitan Horticultura Dinas Pertanian Provinsi Sulbar. Dan pintu kedua berada di dusun yang lain.
Saat ini terdapat sekitar 370 kepala keluarga yang mengungsi di Desa Banua Sendana. Mereka memasang tenda di kebun-kebun mendekati perbukitan.
Pemerintah Desa Banua Sendana memerintahkan aparatnyan untuk siap siaga di setiap posko yang didirikan di empat titik.
Saat ini, kepala desa Banua Sendana melaporkan belum pernah mendapatkan bantuan untuk warganya yang sedang mengungsi. Padahal mereka juga sangat membutuhkan. Apalagi kondisi cuaca yang masih terus diguyur hujan.
Pengungsi berada di empat titik, termasuk yang mengungsi di pesantren yang ada di wilayah itu.
Pengungsi Desa Bonde-Bonde
Warga Dusun Bonde-Bonde Desa Bonde-Bonde Kecamatan Tubo Sendana juga masih bertahan di pengungsian. Mereka mendiami Bukit Maloang yang ada di sekitar pemukiman mereka.
Pengungsi di wilayah ini cukup beruntung karena telah mendapatkan bantuan. Mereka bahkan mendapatkan tenda Dinas Sosial yang ditempati pengungsi lansia dan anak.
Menurut laporan Kru mandarnews yang turut dalam pengungsian, petugas medis dari Puskesmas Sendana II juga senantiasa melakukan pemantauan di tempat mereka.
Desa ini cukup beruntung karena memiliki jalan tani yang cukup bagus. Sehingga bisa digunakan sebagai jalur evakuasi hingga ke perbukitan.(majid/rizaldy)