Diseminasi Hasil Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Perguruan Tinggi di aula desa Pamboborang, Sabtu (28/9/24).
Majene, mandarnews.com – Pemerintah dan masyarakat Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene memberi apresiasi atas gagasan dosen dan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) membentuk Desa Sadar Pancasila. Dosen dan mahasiswa Unsulbar turun ke desa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Sekretaris Desa Pamboborang, Budi Agung, ST menyampaikan segenap warga Desa Pamboborang menyambut gembira dan berbahagia atas terpilihnya daerah mereka sebagai lokasi pembentukan Desa Sadar Pancasila yang digagas dosen dan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat.
“Dengan terpilihnya desa kami ini, kami berharap agar semangat gotong royong, kebersamaan yang selama ini telah tumbuh sejak lama di desa kami, akan terus berkembang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila, kolaborasi dengan dosen dan mahasiswa memberi motivasi bagi kami di desa,” kata Budi saat memberikan sambutan di acara Diseminasi Hasil Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Perguruan Tinggi di aula desa Pamboborang, Sabtu (28/9/24).
Pada kegiatan diseminasi itu, hadir puluhan warga desa bersama para mahasiswa program Studi Hubungan Internasonal, Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Hukum (FISIP Hukum) Unsulbar.
Hadir juga dalam kegiatan itu, dosen FISIP Hukum, Muhammad Sajidin, M.Si yang juga merupakan ketua tim MKWK Pancasila Unsulbar.
Tim menghadirkan narasumber, Farhanuddin, M.Si yang juga merupakan ketua Pusat Studi Pemilu dan Politik Lokal (PUSMIPOL) Unsulbar.
Desa Sadar Pancasila.
Ketua tim Muhammad Sajidin pada kesempatan yang sama menjelaskan, gagasan membentuk Desa Sadar Pancasila sejalan dengan upaya memperkuat kualitas pembelajaran Mata Kuliah Pancasila, di dalam dan luar kelas.
” Implementasinya dengan terbentuknya desa Sadar Pancasila, metodenya dengan pendekatan interaktif, kolaboratif dan kontekstual melalui keterlibatan mahasiswa secara aktif,” kata Sajidin yang juga Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Jawa Barat di tahun 2000-an.
Ia menguraikan, desa Pancasila akan menjadi pilot projec, desa percontohan dalam mewujudkan implementasi membumikan nilai – nilai Pacasila.
” Dengan keterlibatan mahasiswa, generasi Z, implementasi, praktik nilai – nilai Pancasila akan lebih menarik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital, desa – desa juga saat ini sudah melek internet, jadi menjadi peluang untuk membumikan Pancasila,” tambah Sajidin.
Dalam upaya mewujudkan Desa Sadar Pancasila, setelah para mahasiswa mengikuti perkuliahan dalam kelas, kemudian turun secara periodik, menyebar ke dusun – dusun melakukan kerja praktik, implementasi nilai – nilai Pancasila. (Ptr/rls)