Pelaksanaan rapat antara TAPD dan Banggar DPRD Majene, Kamis (10/11/2022) malam di gedung DPRD Majene. Foto Harmegi.
Majene, mandarnews.com – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Majene melaksanakan rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Majene yang menghadirkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Majene, Kamis (10/11/2022) malam di gedung DPRD Majene.
Dalam pelaksanaan rapat ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene, mendapat apresiasi dari anggota Banggar, DPRD Majene.
DKP menerima apresiasi dari DPRD Majene, mengingat meski di tengah keterbatasan anggaran, DKP Majene masih dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) di tahun 2022 ini.
“Kami melihat ini semacam prestasilah, meskipun jumlahnya kecil tapi bisa menambah PAD, dan kami lihat ada kenaikan target di 2023,” kata Muhammad Safaat anggota Banggar DPRD Majene.
Bahkan, Politisi PPP asal Malunda-Ulumanda itu, meminta Pemerintah Daerah (Pemda) agar mem-push tambahan dana ke DKP.
Selain Safaat, anggota dewan lainnya Rahman, juga mengapresiasi Dinas Kelautan dan Perikanan. Sayangnya, keinginan dua legislator itu untuk menambah anggaran produksi ke DKP tampaknya sulit dipenuhi pihak Pemda Majene.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kasman Kabil menyebut, selain Dinas Pendidikan, Kesehatan dan PU sangat sulit menambah pagu anggaran ke OPD, sebab dana alokasi umum (DAU) Majene hanya mampu mengcover belanja rutin, gaji PPPK dan dana desa.
“Ini saja asumsi kita, apabila TPP pegawai negeri dibayarkan full maka akan defisit mencapai 53 miliar,” ujar Kasman.
Dikatakan Kasman, satu-satunya harapan untuk bisa menambah anggaran ke OPD adalah PAD. Hanya saja pendapatan asli Majene juga masih sangat minim.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Majene, Ir. Hj. Ichwanti, M.Ap memaparkan, dari sektor perikanan budidya, di tahun 2022 DKP menargetkan pendapatan sebesar Rp35 juta.
Namun baru terealisasi sebesar Rp15 juta hasil panen benur dan udang vaname yang dikerjakan selama 2 bulan di Kecamatan Pamboang.
“Untuk tahun 2022 pak, targetnya kami 35 juta, terealisasi baru Rp15 juta atau 42,61 persen,” ujar Ichwanti.
Ichwanti mengaku optimis dapat meraih target 100 persen pada akhir Desember 2022 sebab saat ini program pembesaran udang dan bandeng masih berjalan.
Sayangnya, ia mengatakan, dari 16 kolam ikan yang dimiliki oleh DKP saat ini, hanya dapat dikelola empat kolam karena keterbatasan anggaran atau modal produksi.
(Mutawakkir Saputra)