Kepala Dinas Kesehatan Kab. Majene, dr. Rahmat Malik, berbaju batik. Foto: Putra
Majene, mandarnews.com – Dinas Kesehatan Kab Majene banyak menerima penelpon meminta agar segera dilakukan penyemprotan desinfektan.
Hal itu disampaikan kepala Dinas Kesehatan Kab Majene dalam rapat koordinasi tim gugus tugas antisipasi penyebaran virus corona di ruang rapat wabup Majene, Kamis (19/3).
“Jadi penyemprotan atau desinfektan ini ada baiknya itu segera dilakukan dan itu akan menjadi upaya atau langkah pasti dalam melakukan pencegahan. Jadi banyak masyarakat yang meminta melakukan padahal kita bisa berinovasi sendiri dan ini sudah biasa dilakukan seperti menggunakan dettol atau baclyn juga bisa dipakai,” ungkap dr. Rahmat.
Soal antispasi penyebaran virus corona, Dinkes Majene mengakui mengambil acuan dari Kementrian Kesehatan. Acuan itu ditindaklanjuti di tingkat Kabupaten, Puskesmas sampai Pustu sudah dilakukan.
“Kami juga sudah lakukan sosialisasi kepada semua elemen masyarakat setiap Jum’at dan setiap tempat,” aku dr. Rahmat.
Menurutnya, yang menjadi persoalan bagaimana melakukan penolongan dan upaya – upaya di lapangan adalah alat pelindung diri (APD) untuk menjaga diri.
“Yang pertama yang sangat kurang adalah alat pelindung diri. Ada tetapi masih sangat terbatas. Kenapa karena masalah ini kita tidak tahu sampai kapang berakhir. Jadi kami akan mengusulkan dari Dinas Kesehatan terkait apa – apa yang kita butuhkan. Mudah – mudahan ada, karena kenapa kita juga mau secara standar. Memang kami juga akui, kenapa, hampir sama se Indonesia secara tiba – tiba.”
“Jadi kita akan meminta segera APD. Bukan hanya APD untuk petugas kesehatan tetapi juga APD untuk masyarakat ketika ingin berkunjung di pelayanan kesehatan,” sebut mantan Direktur RSUD Majene ini.
Berita Terkait : https://mandarnews.com/2020/03/17/pemkab-majene-resmi-liburkan-sekolah-karena-corona/
Akhir – akhir ini, lanjut dia, banyak masyarakat memeriksakan diri dengan adanya corona. Dirinya bersyukur karena itu suatu bukti sudah ada kesadaran masyarakat untuk berupaya sadar tentang bagaimana menjaga kesehatan.
Berita Terkait : https://mandarnews.com/2020/03/20/ini-kesiapan-rsud-hadapi-covid-19/
Menurut dr. Rahmat, Dinas Kesehatan Kab Majene sudah melakukan pemantauan sekitar 30 orang. Diantara 30 orang itu sudah ada beberapa yang lepas dari pemantauan dan sesuai SOP sudah selesai pemantauan.
“Tetapi kemungkinan masih banyak yang belum kita lakukan pemantauan yang orang dari luar negeri atau lainnya. Sehingga, kami mengharapkan kepada peserta rapat dan masyarakat agar apabila ada keluarga atau yang diketahui mengalami gejala yang mengarah corona itu diedukasi untuk diminta agar segera melapor di fasilitas kesehatan terdekat. Supaya kita bisa maksimal, saling kerja samalah karena kami juga terbatas untuk dilapangan dan di Fasilitas kesehatan,” jelasnya.
dr. Rahmat menyatakan akan terus melakukan pemantauan di pelabuhan tol laut. Pemantauan di tol laut salah satu harus dilakukan karena disitulah yang paling gampang memonitor pendatang.
“Karena dari Kalimantan ini bisa saja dari Malaysia atau luar negeri lainnya. Dan itu akan kita lakukan hari Jumat (hari ini). Kami juga akan melakukan di masjid seperti Masjid Ilaikal Mashir. Jadi kita akan berupaya melakukan pencegahan melalui pemantauan lebih maksimal,” tutup dr. Rahmat. (Putra)