Mamasa, mandarnews.com – Untuk mempercepat penanggulangan stunting yang ada di Kabupaten Mamasa, Dinas Kesehatan menggelar pertemuan koordinasi dengan semua pihak di lingkup pemerintah daerah. Pertemuan dihadiri Bupati Mamasa, Dr. H. Ramlan Badawi, MH dan beberapa kepala dinas ini digelar di aula pertemuan Hotel Sajojo, Tatoa, Jumat (3/5/2019).
Kepala Dinas Kesehatan dr. Hajai S. Tanga menjelaskan, sesuai pendataan ada sekitar 27 desa yang mengalami penyandang stunting (kurang gizi, tinggi badan tidak sesuai dengan standar usia). Dr. Hajai tidak menyebutkan nama-nama desa tersebut, namun disebutkan bahwa desa-desa itu akan dibenahi secara bertahap. Keberadaan stunting di wilayah itu diketahui melalui pendataan status gizi masyarakat di tahun lalu.
Kegiatan kali ini merupakan aksi kali kedua. Yakni akan melakukan analisis situasi dan akan mengidentifikasi daerah mana saja yang paling tinggi penyandang stuntingnya karena itulah yang harus didahulukan.
“Dan ini juga adalah salah satu visi-misi Bupati untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, indikatornya adalah salah satunya kesehatan masyarakat, dan untuk penanganan kedepan kita harus intervensi kepada ibu hamil agar tidak melahirkan bayi yang stunting (kurang gizi atau kerdil),” jelas dr. Hajai.
Sementara Bupati Mamasa, DR. H. Ramlan Badawi, MH menegaskan, program ini harus betul-betul diperhatikan kerena tidak ingin generasi kurang gizi dan terganggu kesehatannya.
“Karena merekalah penerus bangsa khususnya kabupaten Mamasa, jadi saya akan perintahkan BAPEDA untuk menyiapkan anggaran di tahun 2020 untuk menangani stunting, dan dari 27 desa baru sekitar 10 desa yang harus diprioritaskan untuk tahun ini. Karena ini akan bertahap kita benahi, jadi kita harus berkomitmen untuk menjaga generasi kita,” tegas DR. H.Ramlan Badawi. (Yoris/advertorial)
Link Foto Kegiatan : https://mandarnews.com/2019/05/03/foto-foto-dinkes-gelar-aksi-percepatan-penanggulangan-stunting/