Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Esther didampingi Kades Pidara Arianus saat memberi edukasi kepada masyarakat, Sabtu (3/7).
Mamasa, mandarnews.com – Sisir Desa Serbu Harapan adalah salah satu program unggulan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamasa melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi yang selalu turun ke desa meninjau segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat desa.
“Saat ini kami mendatangi Desa Pidara sebagai salah satu lokus stunting untuk menemui 13 bayi di bawah lima tahun (balita) yang sesuai data masuk dalam daftar stunting, tapi setelah kami melakukan pemeriksaan ulang ternyata hanya 9 orang yang layak dikatakan stunting,” jelas Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Mamasa Esther saat ditemui media, Sabtu (3/7) di aula Desa Pidara.
Seperti diketahui, stunting adalah tinggi badan anak lebih pendek (kerdil) dari pada anak seusianya akibat kurang gizi.
“Ini bertujuan untuk memastikan dan menguatkan apakah data stunting dalam desa benar valid dan akurat sehingga data stunting yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan juga sekaligus pemberian makanan tambahan atau asupan gizi bagi bayi yang tergolong stunting,” kata Esther.
Pihaknya, juga mengambil sampel air minum masyarakat Desa Pidara atau pemeriksaan air bersih, baik secara fisik, kimia, dan bakteriologi serta pemeriksaan penggunaan garam beryodium.
“Program Sisir Desa Serbu Harapan merupakan program inovasi paling terinspiratif pada saat penilaian kinerja aksi konvergensi stunting di tahun 2020 yang lalu, jadi kegiatan ini merupakan lanjutan dari program tahun lalu,” ucap Esther.
Ia menambahkan, sebenarnya pihaknya ingin terus jalan menyisir desa untuk kegiatan tersebut, namun dalam situasi pandemi Covid-19 maka harus menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Jangan sampai kita mengundang kerumunan, maka soal pakai masker dan jaga jarak itu sudah wajib dilakukan demi menjaga kesehatan kita,” sebut Esther.
Hal tersebut direspons baik oleh Kepala Desa Pidara, Arianus.
“Tentu kami, baik sebagai pemerintah sekaligus mewakili masyarakat Desa Pidara mendukung atas kegiatan yang dilakukan pihak Dinkes yang dimana anak yang kategori stunting diberikan perhatian dan pemetaan yang serius sehingga selalu bisa dipantau secara tepat,” ucap Arianus.
Ia juga menginginkan, Dinkes terus meneliti dan memberikan data yang akurat tentang anak kategori stunting karena dinyatakan di Desa Pidara ada 13 anak stunting tapi setelah diperiksa lagi sekarang dinyatakan tingal 9 orang anak yang dinyatakan stunting, jadi berkurang 4 anak.
“Olehnya itu, kami menginginkan agar petugas kesehatan yang membidangi stunting terus memantau anak balita 9 orang tersebut semoga terus ada pengurangan,” tutur Arianus.
Pemerintah desa berharap, ke depan selalu bekerjasama dengan petugas lapangan Dinkes untuk terus memantau ibu hamil dan balita agar stunting, khususnya Desa Pidara serta secara umum Kabupaten Mamasa bisa teratasi sesuai harapan. (Yoris)
Editor: Putra, Ilma Amelia