Kantor Disbudpar Majene.
Majene, mandarnews.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Majene melalui Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata akan membangun kemitraan dengan wisata milik swasta yang ada di Kabupaten Majene.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar Majene Muh. Daali, hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tata Kelola Tempat Wisata dan Rekreasi dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita mau ke depan agar objek wisata dan rekreasi yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah itu dipihakketigakan, terutama yang ada di kecamatan-kecamatan, apakah itu dengan komunitas, organisasi, atau lembaga,” jelas Muh. Daali yang ditemui, Kamis (23/9).
Tujuannya, kata Daali, adalah untuk meningkatkan PAD Majene. Saat ini, pihaknya juga tengah berupaya membangun kemitraan dengan pengelola tempat wisata milik swasta atau perorangan.
“Seperti tempat rekreasi Puncak Raja Bunga untuk memberikan kontribusi PAD,” tutur Daali.
Ia menyampaikan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan pemilik wisata, baik swasta atau perorangan.
“Dalam Perbup ada aturan kita buatkan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang bagaimana mereka memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dalam rangka peningkatan PAD,” ujar Daali.
Ia menyampaikan, tempat-tempat wisata yang akan dilakukan koordinasi adalah tempat wisata yang sudah berpotensi dikunjungi wisatawan, seperti Puncak Raja Bunga.
“Kalau tempat wisata milik Pemkab adalah Pantai Datoq, Pantai Barane, Kolam Renang Tirta, Museum Mandar Majene, Kompleks Makam Raja-raja dan Hadat Banggae dan Makam Maraqdia Parappe yang selama ini mengangkat PAD kita,” tandas Daali.
Pantai Datoq sendiri, lanjutnya, yang sudah dipihakketigakan adalah fasilitas di dalamnya yang bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Saya berharap, ke depan upaya-upaya yang dilakukan terus meningkatkan pendapatan yang berimbas pada PAD Majene,” sebut Daali.
Tahun 2020 kemarin, meski dilanda pandemi Covid-19 dan sempat tutup selama tiga bulan, enam objek wisata tersebut tetap mencapai target, yakni Rp330 juta.
Sementara tahun ini, Daali tetap optimistis dapat mencapai targe sebanyak Rp380 juta dengan capaian saat ini sudah 70,27 persen. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia