Polewali, mandarnews.com- Kepala Dinas Perdagangan Kab. Polewali Mandar Agusnia Hasan Sulur meluruskan adanya informasi terkait penutupan pasar Polewali tanggal 10 sampai dengan 12 April. Infomasi itu tidak benar adanya. Hal tersebut disampaikan melalui whatsapp, Sabtu (11/4)
Setelah dikroscek ke pasar, Polewali, ternyata ada pedagang dan warga yang mengira akan ada penutupan pasar sehingga dan beramai-ramai memborong aneka macam kebutuhan pokok.
“Informasi tidak resmi. Ini di duga tidak terlepas dari info berbagai postingan media sosial yang menginformasikan upaya berdiam diri di rumah, selama tiga hari yang langsung diartikan sendiri oleh sebagian masyarakat, sementara edaran Bupati tentang peniadaan mata pasar, baru saja terbit kemarin. Informasi tersebut adalah kebijakan yang berlaku di daerah lain untuk mencegah penularan Covid-19,” kata Agusnia.
Informasi hoaks yang tidak disaring sebelum dishare berdampak pada situasi pasar. Sempat terjadi keramaian dan antrian padat akibat transaksi ekonomi. Nampak jelas adanya kepanikan sehingga mereka berbelanja untuk kebutuhan tiga haru.
“Kita kaget juga, sempat ramai sekali kemarin orang belanja di pasar sini, borong banyak komodoti, sayuran, ikan, sembako, dibeli warga, ada pelanggan kasian yang tidak mendapat kebutuhan yang dicari, karena habis diborong orang,” tutur Anti, pedagang campuran Pasar Polewali saat ditemui Sabtu siang tadi di lapak jualannya.
Dengan kejadian itu, Agusnia Hasan Sulur, Kadisperindagkop UKM pun menuliskan informasi melalui media sosialnya yang berisi bahwa pasar tetap ada, hanya mata pasar atau hari pasar yang ditiadakan, hal tersebut sesuai kebijakan Bupati.
“Pembatasan jam operasional yang berlaku, bukan penutupan pasar, ini untuk sementara waktu sampai virus korona berlalu,kalaupun bapak dan ibu semuanya mau ke pasar tetap memperhatikan jaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun, Uang yang di gunakan transaksi kalau bisa memakai pengalas tangan dan di semprot kalau sampai rumah, karena kita tidak tahu uang yang di gunakan transaksi itu ada virusnya atau tidak,” jelasnya.
Mantan Sekretaris Bappeda Litbang Polman ini menambahkan, physical distancing berlaku untuk semua orang, tetap serius memperhatikan kedisplinan perlindungan diri dan pikiran positif, tidak terpancing hoaks demi keamanan, keselamatan dan kesehatan kita semua.
Grafik pertumbuhan ODP terus meningkat, penting mawas diri physical distancing wajib dilakukan saat belanja di pasar. Karena asar merupakan tempat bertemu banyak orang, di keramaian pasar manusia rentan terpapar Covid-19. (Aty)