Mediasi dan rapat antara PT. Bosowa Beton dan Warga SoekarnoHatta di kantor Kelurahan Karema.
Mamuju, mandarnews.com – Desakan masyarakat Jalan Soekarno/Hatta, kelurahan Kerema, terhadap pengoperasan packing plan PT. Bosowa Beton terus berlanjut.
Terbaru masyarakat dan pihak perusahaan melakukan pertemuan di kantor kelurahan Karema pada Selasa (23/11).
Dalam mediasi itu, warga dengan tegas menolak pengoperasian packing plan. Masayarakat mengeluhkan polusi udara pengoperasian dari PT. Bosowa Beton.
Warga menyebut debu yang beterbangan saat pengoperasian Packing Plan PT. Bosowa Beton menyebabkan warga menderita gatal-gatal, sesak nafas hingga rasa sakit pada tenggorokan.
Bahkan salah satu mengaku, sekitar pengoperasian PT. Bosowa Betoj terdapat sekolah. Salah satu pengajar di Madrasah Alia Negeri (MAN) Mamuju, Mujahidin mengatakan jika beberapa siswa mengalami sesak nafas dan sakit pada bagian tenggorakan setelah operasi tersebut datang.
Selain itu, Mujahidin mengatakan selain ada sekolah, diwilayah tersebut juga terdapat Tahfizh, dimana gejala yang sama juga dirasakan.
“Lokasinya sangat dengan sekolah, apalagi disana ada kelompok Tahfizh yang tinggal 24 jam. Setelah pengoperasian perusahaan anak-anak merasa gatal-gatal, tersumbat di bagian leher dan sesak nafas, belum lagi suara bising mesin yang sangat mengganggu,”
Sedang salah satu pendamping masyarakat mengaku, warga terdampak yang mengaku mengidap penyakit telah meluas hingga tiga lingkungan. Dampaknya yang serupa sangat dirasakan warga terutama anak-anak.
“Ada tiga lingkungan yang paling terdampak, padang panga, karema indag dan tahayo-hayo,”
Dalam rapat yang juga dihadiri pihak DLHK dan Dinas PTSP Mamuju itu, terungkap jika pengoperasian Packing plan PT. Bosowa Beton dipastikan tidak memiliki ijin operasi.
Kepala bidang pelayanan perizinan PTSP Mamuju, Sudir Sauru bahkan mengatakan jika packing plan hanya memiliki ijin prinsip yang beralamat di Simboro pada jalan Nelayan.
“Kalau ijin prinsipnya itu sesuai dengan data kami berada di Simboro, kalau di Soekarno/Hatta kami pastikan belum ada,”
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari pihak PT. Bosowa Beton dan mediasi dengan masyarakat masih berlangsung.
Wartawan : Sugiarto