Timbunan sampah yang menggunung di Saleppa
Majene, mandarnews.com – Setelah Majene diguyur hujan deras pada Kamis malam, sampah yang ada di sungai Saleppa menggunung di samping jembatan yang ada di depan pusat pertokoan, tepatnya di aliran sungai Lingkungan Saleppa, yang membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK) Majene harus menggunakan alat berat untuk membersihkannya, Jumat (18/10/2019).
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Persampahan DLHK Majene, Adjiat, hal tersebut disebabkan karena hujan deras membawa sampah dari hulu, seperti sampah yang berasal di Lingkungan Copala, Biring Lembang, dan daerah hulu lainnya.
“Dilihat dari timbunan sampah tersebut, memang lebih didominasi oleh sampah seperti bambu, kayu besar, dan plastik,” ujar Adjiat.
Ia menjelaskan, di daerah Copala, Biring Lembang, dan daerah hulu lainnya memang kebanyakan terdapat pengrajin bambu dan sepanjang pinggiran sungai memang dikelilingi oleh pohon bambu.
“Sampah yang besar, seperti bambu yang hanyut dengan panjang yang kurang lebih 3 meter secara otomatis akan tertahan di bawah kolong jembatan,” kata Adjiat.
Adanya sumbatan aliran sampah tersebut, lanjutnya, membuat sampah menggunung dan hampir melebihi pembatas jembatan dan sudah mulai naik ke jalan.
“Banyaknya sampah membuat kami harus menggunakan alat berat, karena jika menggunakan tenaga manusia otomatis akan membutuhkan waktu yang lama dan ditakutkan ada hujan susulan dan membuat sampah semakin parah dan menumpuk,” sebut Adjiat.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan meminjam alat beratnya untuk membersihkan sampah.