Proses pengolahan sampah plastik dan styrofoam menjadi bahan bakar minyak.
Majene, mandarnews.com – Penanganan sampah plastik dan styrofoam masih menjadi masalah serius dalam upaya pelestarian lingkungan.
Menyikapi fakta tersebut, dosen Universitas Sulawesi Barat menggagas suatu program mutakhir, mengolah sampah plastik dan styrofoam menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang menyerupai minyak tanah.
Program pengolahan sampah plastik dan styrofoam menjadi BBM tersebut dilakukan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen Program Studi Bioteknologi, Fakultas MIPA yang diketuai, Mufti Hatur Rahmah, M. Si bersama dosen lainnya, yang dilaksanakan di kantor Kelurahan Pangali-ali, Selasa (13/8/24). Kegiatan tersebut dalam skema DIPA Unsulbar.
Menurut Mufti, program pengolahan sampah plastik dan styrofoam itu lahir salah satunya dilandasi keprihatinan atas masalah serius terkait pengelolaan sampah.
“Sampah styrofoam termasuk plastik sampai saat ini belum ada penanganannya yang lebih baik. Sehingga melalui teknologi multi-feedstock pyrolysis ini maka kami mencoba memberikan solusi bagaimana mengolah sampah styrofoam dan plastik menjadi bahan bakar minyak,” jelas Mufti.
Dosen Unsulbar ini pun berharap melalui program yang telah disosialisasikan ini dapat memberikan sumber pendapatan baru bagi masyarakat serta penanganan sampah yang ada di Kelurahan Pangali-ali, umumnya Kab. Majene dapat lebih baik.
“Teknologi yang tengah dikenalkan ke masyarakat itu telah melalui dua kali prototyping dan penelitian. Sehingga ke depannya masih perlu pengembangan. Dan crude oil yang dihasilkan mungkin akan melalui pengembangan perangkat destilasi sehingga minyak yang dihasilkan ini terdegradasi menjadi solar, minyak tanah ataupun bensin. Yang pada intinya upaya mengolah sampah menjadi energi,” tandas Mufti.
Sementara itu, Camat Banggae Hifni Zakariya yang hadir langsung pada kegiatan ini mengapresiasi adanya kegiatan ini.
Dirinya berharap, agar masyarakat yang hadir sebagai peserta bisa memperhatikan betul setiap materi yang dipaparkan oleh dosen Unsulbar sehingga penanganan sampah plastik dan styrofoam bisa lebih baik. Dan secara tidak langsung akan berdampak pada kepedulian lingkungan sekitar.
“Pemerintah Kec. Banggae sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran civitas akademika Unsulbar yang telah melokuskan kegiatan ini di Pangali-ali sebagai program untuk masyarakat. Sehingga juga diharapkan jika program ini betul-betul berhasil dapat menambah penghasilan masyarakat dan sampah-sampah yang ada bisa bernilai ekonomis lebih,” beber Camat tersebut.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas MIPA Musafira, S. Si., M. Sc, dan M. Irfan yang merupakan anggota tim. Serta peserta lainnya Muhammad Akil, Sekretaris Kelurahan Pangali-ali, serta mahasiswa Unsulbar lainnya.
(Ptr)