Pelaksanaan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di aula Kantor Desa Palipi Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Rabu (13/12/2023).
Majene, mandarnews.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Mamuju memberikan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Adaptasi Kebiasaan Baru bagi masyarakat Desa Palipi Soreang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Rabu (13/12/23).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh KNTI di Kantor Desa Palipi Soreang ini berkolaborasi Dinas Kesehatan Kabupaten Majene dengan menargetkan 300 peserta.
Ketua DPD KNTI Mamuju, Rahmat Basri menyampaikan sosialisasi PHBS berkolaborasi Dinas Kesehatan Majene ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat nelayan Desa Palipi tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
“Jadi melalui kegiatan ini kami kembali memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang PHBS bagi masyarakat. Apalagi setelah paskah Covid-19 ini sangat penting bagi masyarakat,” tukasnya.
Rahmat menyebut adapun sasaran kegiatan ini adalah masyarakat adat, nelayan dan petani. Dan disponsori oleh Filantropi Indonesia.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat ini dapat diimplementasikan oleh masyarakat dalam aktivitas sehari-hari sehingga masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan,” imbuhnya.
Penjabat sementara (Pjs) Kepala Desa Palipi Soreang, Najib Mukhtar mengapresiasi adanya kegiatan ini atas ditunjuknya Desa Palipi Soreang sebagai lokus pelaksanaan kegiatan.
Ia menyampaikan kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat untuk kembali memberi pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Najib pun berharap, agar materi yang disampaikan oleh pemateri betul-betul bisa diperhatikan agar nantinya dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara maksimal.
“PHBS merupakan kewajiban kita semua. Ini sangat penting apalagi penyakit itu identik dengan kemiskinan. Dan ketika kita sakit maka tidak bisa maksimal bekerja,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene, dr. Rahmat Malik yang memberikan materi PHBS pada kegiatan ini menjelaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat itu memang sangat penting.
Menurutnya, selain memang PHBS merupakan sunnah dan anjuran dalam agama juga karena wilayah Palipi Soreang merupakan daerah pesisir.
“Kita tahu selama ini masih banyak masyarakat yang membuang air besar di sembarang tempat. Salah satu contohnya adalah di pinggir pantai dan tidak dapat pungkiri jauh sebelumnya masih banyak penyakit-penyakit menular yang terjadi di masyarakat. Tapi kita bersyukur makin hari makin ke sini sejumlah bantuan dari pemerintah terus berdatangan termasuk penyediaan MCK sehingga penularan penyakit dapat kita tekan. Ini membuktikan secara tidak langsung penerapan PHBS juga dapat meminimalisir resiko terjadinya penularan penyakit,” jelas dr. Rahmat.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa selain itu, penerapan PHBS juga dapat dilakukan dengan mengutamakan mengonsumsi makanan-makanan bergizi dan menghindari makanan instan siap saji.
“Kalau bisa kita mengonsumsi makanan sehat seperti ikan (daging ) buah dan sayur. Dan hindari makanan instan siap saji. Makanan bergizi sangat penting untuk masa pertumbuhan utamanya bagi ibu hamil dan bayi. Karena dari sini kita juga dapat mencegah terjadinya stunting, apalagi kita tahu bahwa salah satu program prioritas pemerintah saat ini adalah mencegah terjadinya stunting,” tandas Kadinkes tersebut.
Selain itu, dr. Rahmat juga mengajak segenap masyarakat untuk memaksimalkan fasilitas kesehatan yang ada. Contohnya posyandu.
“Kalau bisa bagi ibu hamil dan ibu yang telah melahirkan untuk memaksimalkan fasilitas kesehatan seperti posyandu. Melakukan penimbangan secara berkala. Ini sangat penting karena dari sini kita dapat memantau perkembangan bagi ibu serta bayinya. Ini juga akan sinkron nantinya ketika kita mengonsumsi makanan bergizi maka asi yang dihasilkan ibu berkualitas dan kita wajib memberi asi eksklusif pada bayi,” kata dr. Rahmat.
Hal lain yang juga dapat dilakukan dalam penerapan PHBS lanjut dr. Rahmat adalah menggunakan air bersih, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menggunakan jamban sehat, tidak merokok dalam rumah, melakukan pengolahan limbah cair dan memilah sampah termasuk memberantas jentik nyamuk dengan 3 M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air serta mendaur ulang sejumlah barang yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.
“Dan paling penting adalah melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga. Ini sangat penting selain memang membuat fisik menjadi kuat dan sehat dengan ini kita dapat membentengi diri dari berbagai macam penyakit,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi PHBS sebagai Adaptasi Kebiasaan Baru ini juga dilakukan oleh DPD KNTI Mamuju di Desa Tammerodo, Kec. Tammerodo Majene, dan beberapa desa lainnya di Majene dengan menargetkan masyarakat adat, nelayan dan petani.(Mutawakkir Saputra)