Mamuju, mandarnews.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Mamuju menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Sulbar, pada, Senin (11/4/22).
Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa membawah 12 tuntutan ke Kontor DPRD Sulbar. Usai berorasi bergantian, mahasiswa kemudian diterimah diruang Paripurna oleh ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Sitti Suraidah Suhardi.
Dalam menyikapi aksi unjuk rasa dari ratusan mahasiswa itu, Suriadah yang didampingi sejumlah anggota dewan lainnya menyatakan mendukung aksi mahasiswa yang menyuarakan protesnya pada kebijakan pemerintah pusat.
“Menyikapi tuntutan adik-adik saya ada dibelakang adik-adik, tuntutan yang pertama saya jempol, keresahan adik-adik juga saya dapat rasakan apalagi kita baru selesai gempa, harga sembako naik tentu sangat menjerat,” jelasnya.
Di tempat yang sama Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim mengatakan sepakat dengan segala upaya menunda Pemilu, mendukung RUU TPKS untuk segera di sahkan.
“Terkait revisi undang-undang ITE kami sepakat agar tidak menjerat orang-orang yang kritis” terkait Undang-undang yang sudah ada, jalurnya yudisial review silahkan diajukan, itu jalurnya. Ucapnya.
Jenderal lapangan (Jenlap) ‘Aliansi Sulbar Bergerak’, Sakti mengungkapkan, mahasiswa secara tegas menolak dan meminta pihak DPRD Sulbar mengirimkan petisi menolak yang dituangkan dalam 12 tutuntan, sebagai berikut :
“Kami berharap, DPRD Sulbar sepaham dengan kami terkait isu-isu nasional,” kata Sakti.
- Tolak penundaan Pemilu dan wacana amandemen UUD
- Turunkan harga BBM
- Turunkan harga sembako
- Tolak kenaikan PPN
- Tolak utang baru, hapus utang lama
- Cabut UU IKN
- Cabut UU cipta kerja dan UU minerba
- Stop impor bahan jadi dan stop expor bahan mentah
- Sahkan RUU masyarakat adat dan RUU kepulauan
- Kawal pengesahan RUU TPKS
- Revisi UU ITE
- Stop kriminalisasi mahasiswa dan masyarakat.