Gedung Perpustakaan Unsulbar.
Majene, mandarnews.com – Dari lima bakal calon (balon) yang ikut dalam penjaringan calon Rektor Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) periode tahun 2023-2027, dua diantaranya dinyatakan gugur saat tahapan seleksi administrasi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel) Marsudi, Selasa (7/2), saat dikonfirmasi via telpon.
Dua balon yang dinyatakan gugur saat seleksi administrasi adalah Dr. Ir. Fadli Syamsuddin, M. Sc. dan Prof. Muhammad Amri, Ph.D.
“Adapun penyebab ketidaklulusan kedua balon yakni untuk Prof. Muhammad Amri, Ph.D. pengalaman manajerialnya tidak cukup dua tahun. Sementara untuk Dr. Ir. Fadli Syamsuddin, M. Sc. karena bukan merupakan PNS dosen,” ujar Marsudi.
Akhirnya, penjaringan calon Rektor Unsulbar pun diperpanjang. Pansel penjaringan calon Rektor Unsulbar hingga saat ini belum bisa melakukan penetapan dan pengumuman bakal calon. Hal ini baru dapat dilakukan setelah balon memenuhi syarat minimal empat balon sesuai regulasi.
Marsudi menyampaikan, perpanjangan penjaringan calon Rektor Unsulbar dilakukan selama 10 hari terhitung mulai hari ini atau hingga 17 Februari.
Perpanjangan penjaringan ini dibuka secara umum dan telah dikirimkan ke semua universitas negeri yang di Indonesia.
Kedua balon yang dinyatakan gugur saat seleksi administrasi juga dapat mendaftar kembali.
“Keduanya masih bisa mendaftar kembali asalkan mampu membuktikan syarat ketidaklulusannya. Harus ada dokumen kuat dimasukkan untuk menangkis ketidaklulusan syarat yang membuatnya gugur kemarin,” ungkap Marsudi.
Dengan diperpanjangnya penjaringan calon Rektor Unsulbar, pansel berharap ada calon yang melakukan pendaftaran, baik yang sebelumnya dinyatakan tidak memenuhi syarat atau ada calon-calon yang baru mendaftar sehingga amanah regulasi dapat dipenuhi yakni minimal empat orang. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia