Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat ( Unsulbar ) menggelar ujian akhir skripsi 19 orang mahasiswa, Selasa (17/02) di gedung fakultas Ekonomi.
Para penguji skripsi mahasiswa antara lain dekan Fakultas Ekonomi Dr. Mujirin M. Yamin, ekonom Sulbar Dr. Rahmat Hasanuddin serta para dosen lainnya.
Unsulbar bertekad mengedepankan kualitas lulusan, ini dibuktikan dengan ditolaknya dua mahasiswa yang belum berhasil mempertahankan skripsi, mereka pun harus ujian ulang.
Data yang diperoleh menyebutkan, ujian skripsi yang berlangsung sejak Senin 16 Februari itu diikuti 19 orang mahasiswa,
Selain itu, 10 orang mahasiswa lainnya mengikuti tahapan ujian proposal. Para mahasiswa yang mengikuti ujian akhir dan ujian prorposal itu dari dua program studi masing – masing : Manajemen dan Akuntasi.
Dua orang penguji ujian skripsi mahasiswa ini tercatat sebagai pejuang pembentukan Sulawesi Barat mereka masing – masing, Mujirin M. Yamin serta Rahmat Hasanuddin.
Mujirin yang juga mantan penjabat bupati Polewali Mandar saat ini adalah dekan Fakultas Ekonomi,
Sedangkan Rahmat Hasanuddin selain pejuang pembentukan Sulbar juga salah satu pendiri Universitas Sulawesi Barat.
Penguji lainnya antara lain, dosen Fakultas Ekonomi Wahyu Maulid Adha dan Ayu Mandasari.
Dekan Fakultas Ekonomi, Mujirin M. Yamin menjadi ketua tim penguji menegaskan setelah menjadi perguruan tinggi negeri ( PTN ), peningkatan kualitas akademik menjadi suatu keharusan agar Unsulbar dapat segera sejajar kualitasnya dengan PTN yang telah lama berdiri sebelumnya.
Selain itu kualitas luaran dijaga dengan baik agar para wisudawan nanitnya dapat bersaing di era perdagangan bebas.
Pada ujian skripsi kali ini misalnya, tim penguji memutuskan menunda hasil ujian terhadap dua mahasiswa Ekonomi karena belum berhasil mempertahankan skripsinya.
“Kedua mahasiswa itu belum berhasil memperhankan skiripsinya, itulah sehingga kita minta keduanya ujian ulang, kita bertekad mengedepankan kualitas sehingga yang benar – benar layak yang bisa lulus diyudisium,” ungkap Mujirin.
Penguji lainnya, Wahyu Maulid Adha yang juga pengusaha muda bidang kakao menambahkan judul – judul penelitian yang diajukan mahasiswa pada ujian skripsi kali ini sudah lebih maju dengan mengangkat judul tentang teori ekonomi yang dipadukan dengan kondisi Indonesia dan Sulbar kekinian.
“ Aplikasi teori ekonomi soal ekonomi keraykatan, pembenahan koperasi jelang pasar bebas adalah contoh bagaimana mahasiswa kita dorong terus agar meningkatkan kualitas, sehingga kalau ada mahasiswa yang tidak bisa mempertahkan skripsinya para penguji sepakat mereka harus ujian ulang,” ungkap Wahyu.
Setelah melalui tahapan ujian skripsi, para mahasiswa selanjutnya akan memperbaiki skripsi sesuai rekomendasi penguji lalu akan mengikuti yudisium. ( humas )