
Ulumanda, mandarnews.com – Pada hari pertama puasa Ramadan 1441 H (Jum’at/24/4) Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Salutambung mendapat ujian yang cukup berat. Dua orang bersatus orang dalam pemantauan (ODP) di wilayah kerjanya dilaporkan oleh relawan mengalami demam tinggi. Dua orang ODP ini berada di Dusun Tattibajo Desa Salutambung.
“Setelah menerima informasi dari relawan desa bahwa ada warga yang diisolasi mandari mengalami keluhan demam, saya langsung mengarahkan dua petugas TGC PKM Salutambung untuk turun memantau dan memeriksa langsung yang bersangkutan,” kata Farid Mursyid, Kepala PKM Salutambung, Jum’at (24/4).
Tak mudah beraktivitas dalam keadaan puasa di hari pertama, apalagi melawan pandemi Covid-19. Tapi itulah risiko yang harus dihadapi pahlawan kemanusiaan ini. Dua orang petugas PKM Salutambung harus rela menembus hutan dan medan terjal untuk misi kemanusiaan ini, mengecek kesehatan dua warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di kebun, jauh dari pemukiman.
Dua petugas kesehatan PKM Salutambung,Herman (perawat) dan Irmawati (analis) harus ekstra hati-hati bukan saja karena beratnya medan. Tapi kedua perawat ini memakai alat pelindung diri (APD) lengkap atau populer disebut hazmat (hazmat adalah singkatan dari hazardous materials atau bahan-bahan berbahaya) atau juga dikenal pakaian dekontaminasi. Pakaian ini tentu membuat si pemakainya terbatasi ruang geraknya. Apalagi digunakan dalam perjalanan menembus hutan dan medan terjal, bukan dalam ruangan datar.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, Alhamdulillah hasil yang didapatkan negatif pada Rapid Tes, kata petugas analis kami. Tapi kami tetap memberikan edukasi dan informasi untuk tetap diisolasi mandiri selama 14 hari tanpa kontak fisik dulu dengan keluarga sebagai salah satu cara pencegahan untuk keluarga, masyarakat dan terkhusus untuk diri pribadi yang bersangkutan,” jelas Farid.
Hasil tes negatif tak hanya menjadi kegembiraan bagi pasien dan keluarganya. Tapi juga kedua petugas kesehatan PKM Salutambung. Keduanya lega karena jika hasilnya positif maka keduanya juga hampir pasti turut diisolasi.
Kedua ODP ini menjalani isolasi mandari karena memiliki riwayat perjalanan dari zona merah covid-19, yakni dari Kalimantan Timur dan Kalukku Mamuju.
Sampai saat ini Puskesmas Salutambung sudah melaksanakan pemantauan terhadap 125 ORP yang diisolasi akibat datang dari zona merah. Empat orang diantaranya ODP. Dua ODP sudah selesai pemantauan dan dua lagi ODP baru yang datang dari zona merah yaitu dari Kalimantan Timur dan dari Mamuju.
“Semoga selama proses isolasi kedua warga kami tetap dalam kondisi sehat sehingga bisa kembali berkumpul bersama keluarganya untuk melaksanakan Ramadan,” harap Farid.
Editor : Rizaldy