Skip to content
28/11/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • Emas Lesu di Awal Pekan, Kombinasi Tekanan The Fed dan Dolar Kuat Jadi Peran Utama
  • Sosial Ekobis

Emas Lesu di Awal Pekan, Kombinasi Tekanan The Fed dan Dolar Kuat Jadi Peran Utama

Mandar News 04/11/2025

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Telegram
  • WhatsApp
public

Harga emas (XAU/USD) memulai perdagangan Selasa (4/11) dengan langkah hati-hati. Logam mulia ini sempat bergerak fluktuatif di kisaran $3.962 hingga $4.050 per troy ounce sebelum akhirnya stabil di sekitar level psikologis $4.010. Para pelaku pasar tampak menahan diri menjelang serangkaian data ekonomi penting Amerika Serikat (AS) serta pernyataan dari pejabat Federal Reserve (The Fed) yang dapat memberikan petunjuk arah kebijakan moneter selanjutnya.

Menurut Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, tren jangka pendek emas masih cenderung melemah. Berdasarkan sinyal teknikal dari pola candlestick dan indikator Moving Average, tekanan bearish terlihat semakin kuat. “Selama harga belum mampu menembus area $4.026, peluang koreksi ke bawah masih terbuka. Jika tekanan jual berlanjut, target berikutnya berada di area $3.959,” jelas Andy.

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa peluang koreksi naik tetap ada apabila harga gagal menembus support tersebut. “Apabila emas mampu bertahan di atas $3.980 dan menembus kembali level $4.026, ada peluang bagi rebound teknikal menuju $4.060 dalam jangka pendek,” ujarnya.

Dari sisi fundamental, harga emas mendapat tekanan tambahan dari ekspektasi kebijakan The Fed yang masih condong hawkish. Setelah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan lanjutan belum tentu terjadi pada pertemuan Desember mendatang. Pernyataan ini mendorong penguatan Dolar AS (USD) dan menekan harga logam mulia yang berdenominasi dolar.

Selain itu, komentar dari pejabat The Fed, Michelle Bowman, yang dijadwalkan berbicara hari ini, menjadi fokus pasar. Setiap isyarat mengenai kebijakan moneter akan dicermati ketat, mengingat pelaku pasar kini memperkirakan peluang sekitar 70% bahwa The Fed mungkin kembali menurunkan suku bunga pada akhir tahun.

Namun, di sisi lain, data ekonomi terbaru menunjukkan tanda-tanda pendinginan di sektor manufaktur AS. Laporan dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa PMI Manufaktur turun menjadi 48,7 pada Oktober, lebih rendah dari perkiraan 49,5 dan tetap berada di zona kontraksi. Data ini bisa menjadi penyeimbang bagi The Fed, karena perlambatan aktivitas industri dapat menekan Dolar AS dan memberi ruang bagi harga emas untuk menguat kembali.

Sentimen global pun ikut memengaruhi arah emas. Kabar positif dari hubungan perdagangan AS–Tiongkok, setelah kedua negara sepakat menunda penerapan tarif tambahan dan membuka kembali kerja sama ekspor logam tanah jarang, sempat memangkas permintaan aset safe haven seperti emas. Namun, pelaku pasar masih berhati-hati menilai sejauh mana kesepakatan ini dapat bertahan di tengah ketegangan geopolitik yang masih tinggi.

Secara keseluruhan, emas masih bergerak dalam fase konsolidasi di sekitar level $4.000 dengan bias negatif yang tipis. Para investor kini menunggu rilis data ketenagakerjaan ADP pada Rabu dan laporan Nonfarm Payroll (NFP) pada akhir pekan sebagai petunjuk arah yang lebih jelas terhadap kebijakan moneter AS ke depan.

“Dalam kondisi seperti ini, emas akan cenderung sideways dalam jangka pendek, dengan area $3.959 sebagai batas bawah dan $4.026–$4.060 sebagai batas atas. Arah selanjutnya sangat bergantung pada apakah data ekonomi AS mampu memperkuat atau justru melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga,” tutup Andy Nugraha.

Mandar News

See author's posts

Like this:

Like Loading...

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: BRI Finance Perkuat Ketahanan Pembiayaan di Tengah Tantangan Ekonomi Nasional
Next: pixiv × hololive Indonesia Gelar “hololive Indonesia Art Battle!” — Kontes Ilustrasi Bergaya Pertarungan yang Menghubungkan Kreator dan Penggemar ~Distribusi merchandise eksklusif juga akan dilakukan di acara doujin terbesar di Asia Tenggara, Indonesia Comic Frontier 21~

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

Kenali Keunggulan 3 Bursa Kripto Terbaik Indonesia Tahun Ini

Mandar News 27/11/2025
public
  • Sosial Ekobis

JATENG EXPORT SUMMIT 2025: Kadin ITH gandeng Alibaba.com untuk perkuat akselerasi Ekspor UMKM Jawa Tengah

Mandar News 27/11/2025
public
  • Sosial Ekobis

Hadir di REI Property Expo 2025 Padang, BRI Finance Tawarkan KKB 0%

Mandar News 27/11/2025
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (54) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (43) Kodim 1401 majene (111) KPU Majene (104) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) majene (1354) Malunda (47) mamasa (449) mamuju (250) mandar (223) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (43) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (130) polewali mandar (52) polman (264) polres majene (367) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (57) Sosialisasi (48) sulawesi barat (88) sulbar (1371) TMMD (56) Unsulbar (62) Vaksin (41) warga (39)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
 

Loading Comments...
 

    %d