Majene, mandarnews.com – Demi meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten Majene, Tenaga pengajar dinilai perlu lebih meningkatkan loyalitasnya. Hal ini diungkapkan Bupati Majene Fahmi Massiara saat membuka Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan Kabupaten Majene, Kamis 25 Mei 2017.
Sorotan tersebut dilontarkan Fahmi Massiara, lantaran menurut dia, sejumlah tenaga pengajar yang telah ditempatkan di daerah pelosok mengingkari keputusan yang telah ditetapkan pemerintah itu.
Para guru yang berstatus defenitif atau Honorer kata Fahmi, apabila hendak di tempatkan di pelosok daerah, jawabannya selalu ogah-ogahan.
Kalau ditunjuk ke Tandeallo, jawabannya, aduh apa dibikin disana pak. Baru kalau ditempatkan di sana, orang tuanya datang besok. Bagaimana itu kasian anaku, tidak ada ini apa di sana. Ini kondisi yang ada, terlalu manja kita ini orang-orang lokal,” tandas Fahmi Massiara, dalam sambutannya saat membuka seminar.
Menurut Fahmi, kondisi berbeda dengan orang – orang yang bermukim di daerah pelosok atau wilayah pegunungan, mereka, kata Fahmi, lebih siap ditempatkan di mana saja.
“Orang-orang gunung sendiri, kalau mau ditempatkan di kota, dia juga lebih siap daripada ditempatkan di daerah asalnya. Bayangkan saja,” tandasnya.
Sehingga atas dasar inilah, yang menurut Fahmi, membuat pemerintah pusat saat ini melakukan perekrutan nasional untuk tenaga kontrak yang akan ditempatkan di daerah pelosok.
“Mau kalau guru-guru kontrak kita juga melalui kebijakan seperti ini di pusat ? Bagaimana kalau nanti ditempatkan di Kalimantan yang melewati sungai Barito yang ada buayanya, mau?” sebut Fahmi disambut tawa peserta seminar.
Seminar yang digelar di ruang rapat Paripurna DPRD Majene ini, menghadirkan Rektor UNM Makassar Prof. Dr. Husain Syam, Dekan Fakultas Pertanian Unsulbar Prof. Dr. Mir Alam Beddu dan Bupati Majene Dr. Fahmi Massiara sebagai pembicara.
Ketua DPRD Majene Darmansyah dan Wakil Ketua DPRD Hasbina Arief Saleh hadir dalam kesempatan tersebut. Peserta seminar berasal dari berbagai kalangan Akademisi dan warga sipil lainnya. (ashari)