Saat kick-off pertandingan dimulai.
Majene, mandarnews.com – Siap menuju final, Totolisi FC diperkuat pertahanan kokoh seperti Fandi Edi mantan pemain PSM Makassar serta ditopang penjaga gawang asal Sulawesi Selatan, Saddam, serta pemain belakang yang tidak kalah hebat yang pernah malang melintang di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan di antaranya Firdaus (Immong), Andry, dan pemain Persipare Dirpan, sementara pemain tengah diperkuat sang kapten Nasar yang memang terhitung pemain lokal namun pernah juga bermain di beberapa klub Liga 2 Indonesia, serta pemain profesional lainnya.
Meski lapangan dipenuhi genangan air akibat hujan sepanjang pertandingan, tidak mengurangi para pemain untuk menyajikan permainan baik, Sabtu (27/8).
Bahkan, Sarina FC, klub asal Desa Kayuangin Kecamatan Malunda melakukan perlawanan sengit. Namun sayangnya, mereka harus kalah melalui tendangan penalti di menit 20 akibat pelanggaran pemain belakangnya.
Fandi Edi yang mengeksekusi penalti tersebut berhasil mengecoh gawang Sarina FC. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol yang tercipta sepanjang laga dan 1-0 bagi kemenangan Totolisi FC yang mengantarkan mereka ke final menghadapi klub desa tetangga Pundau FC yang juga akan menurunkan 100 persen pemain kontrak, Senin (29/8).
Peluang juga beberapa kali didapatkan oleh Sarina FC, namun rapatnya pertahanan Totolisi FC membuat mereka frustasi. Bahkan, salah satu peluang emas Sarina FC tercipta saat kemelut di sekitar gawang Totolisi FC, namun membentur tiang gawang.
Dalam pertandingan tersebut, banyak pelanggaran-pelanggaran yang dianggap kontroversi, apalagi lapangan yang berlumpur dan licin membuat Manajer Sarina FC Fandi kecewa dan menganggap keputusan pengadil lapangan mengecewakan.
Menurut Fandi, yang paling kontroversi adalah saat pemainnya ditekel pemain belakang Totolisi FC di area kotak penalti namun wasit tidak menganggapnya sebuah pelanggaran.
“Banyak sekali keputusan wasit yang merugikan kami, di antaranya saat bola meninggalkan lapangan di sekitar pertahanan lawan, namun dianggap sudah keluar. Paling fatal saat di menit akhir tadi, di mana itu jelas-jelas penalti karena pemain kami ditekel dari belakang, namun dianggap tidak penalti,” kata Fandi dengan nada kesal.
Adapun yang memimpin pertandingan pada Pertandingan Antar Kampung Tuan Muda di Pallang-Pallang Tammerodo ini adalah wasit Alimuddin, asisten wasit 1 Sudirman, dan asisten wasit 2 Lukman Sakaria. (hslan)
Editor: Ilma Amelia