
Saat narasumber Dr. Emely J. Escala seorang akademisi yang merupakan Dosen Senior dan Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di Capiz State University, Filipina memberikan paparan.
Majene, mandarnews.com – Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menggelar seminar internasional dengan tema ” Integrated Indigenous Knowledge and Technology For Sustainable Animal Science and Fisheries Improvement”, Sabtu (18/10/25) di gedung Teater Unsulbar.
Kegiatan tersebut diprakarsai Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Unsulbar dengan menghadirkan 7 narasumber. Empat narasumber dari negara luar, masing-masing dari Filipina, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Sementara 3 narasumber dari Indonesia.
Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Unsulbar, Prof. Dr. Ruslan, M. Pd yang ditemui mengatakan seminar ini merupakan prestasi akademik Unsulbar yang diprakarsai oleh Fapetkan Unsulbar.
Dan kegiatan ini menunjukkan bahwa dosen-dosen dari Fapetkan memiliki prestasi segudang dalam hal akademik. Serta bisa memberi manfaat yang luas kepada masyarakat, dimana terbukti dengan mitra-mitra kerja yang sudah menghasilkan prodak yang juga dipamerkan saat ini.
“Semoga fakultas yang lain bisa mengikuti langkah-langkah ini yang telah dilakukan oleh Fapetkan. Dan Insya Allah November nanti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsulbar juga akan melakukan seminar internasional dalam hal bidang pendidikan. Jadi semua ini adalah prestasi. Mudah-mudahan ini bisa berlanjut dan bisa memberi manfaat yang luas terutama untuk Unsulbar. Karena kita selalu berusaha melakukan percepatan dan maju bersama meraih keunggulan untuk Unsulbar,” jelas Prof Ruslan.
Sementara itu, Dekan Fapetkan Unsulbar, Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si., IPU., ASEAN. Eng menyebutkan bahwa seminar Internasional seperti ini baru pertama kali dilakukan oleh Fapetkan .
Dan tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat akademisi Unsulbar bahwa Fapetkan Unsulbar itu mempunyai jaringan atau partner terkait dengan ilmu bidang peternakan dan perikanan. Dimana ada lima negara yang ikut seminar ini yaitu dari Indonesia itu sendiri, Fliphina (luring), Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.
“Dan kegiatan ini ada dua program studi terkait. Dimana pembicara tunggal adalah prodi peternakan dari Universitas Gadjah Mada, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng (hadir langsung). Sementara dari Philippines Dr. Emely J. Escala memberi implementasi dari MoU yang dilakukan antara Unsulbar dan Capiz State University, Philippines (hadir langsung). Dan kegiatan ini diikuti 60 peserta,” tandasnya.
Prof Sitti Nurani berharap adanya kegiatan ini mahasiswa Unsulbar secara umum ke depannya bisa lebih baik berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan modal awal keberanian.
“Ini yang sangat perlu. Dan mudah-mudahan mahasiswa ini dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang bertaraf internasional begitu juga dengan civitas akademika lainnya.
Dan ini akan menjadi kegiatan berkelanjutan yang biasa kami lakukan dua tahun sekali,” tutup Prof Sitti Nurani.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Muhammad Nasir Badu, Ph.D menambahkan bahwa Konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh Fapetkan
Ini perlu diapresiasi.
Hal ini perlu dilakukan karena sangat memberikan manfaat yang luar biasa bagi pengembangan atmosfer akademik ilmu pengetahuan atau wawasan yang tentu sangat bermanfaat bagi mahasiswa.
“Tentu konfrensi ini didukung oleh semua civitas akademika yang ada di Fapetkan dan perlu dilanjutkan setiap tahun dan dikembangkan lebih luas lagi dengan menggandeng partner-partner yang ada di luar negeri. Sehingga bisa terus berlanjut. Manfaatnya sangat luar biasa. Dan saya sebagai Ketua LPPM akan selalu mensupport program-program seperti ini yang tentu ada related research serta sebagainya,” tutupnya.
Paparaaan narasumber utama yang hadir langsung.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng menekankan pentingnya sinergi antara teknologi modern dan pengetahuan lokal dalam mendukung sistem peternakan yang berkelanjutan serta adaptif terhadap perubahan iklim.
Sementara itu, Dr. Emely J. Escala seorang akademisi yang merupakan Dosen Senior dan Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di Capiz State University, Filipina berbagi wawasan mengenai penerapan teknologi pakan alternatif dan pemanfaatan bahan baku lokal untuk meningkatkan efisiensi produksi ternak serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan impor.
Pada sesi kedua seminar ini dilanjutkan dengan pemaparan narasumber Dr. Noor Syaheera Binti Ibrahim dari Sultan Zainal Abidin University, Malaysia (via daring), Ir. Arif Wangsa, S.Pt., M.Si dari PT. Japfa Indonesia, Indonesia (via daring), Dr. Shantanu Kundu dari Pukyon National University, Busan South Korea (via daring), Prof. Tahakiro Osawa, Ph.D dari Yamaguchi University, Japan (via daring) dan
Prof. Ir. Purnama Sukardi, Ph.D dari Universitas
Jenderal Soedirman, Indonesia (via daring) lalu dilanjutkan kembali proses diskusi.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Rektor Unsulbar Prof. Dr. Muhammad Abdy, M.Si serta civitas akademik Unsulbar lainnya. (Ptr)