Salah satu rumah warga yang terdampak.
Mamasa, mandarnews.com – Sudah lebih dari sepekan halaman rumah jabatan Wakil Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, mengalami keretakan.
Beberapa hari terakhir, retakan itu kian parah hingga amblas. Dampak kerusakan itu menyebabkan beton ruas jalan Pallu-Limbong Lopi di Kelurahan Tawalian, Kecamatan Tawalian, juga ikut rusak.
Beton jalan yang berada tepat di bawah rumah jabatan (rujab) tersebut mulai menganga dan terangkat.
Warga yang bermukim di sekitar lokasi pun khawatir akan berdampak buruk jika tidak segera ditangani.
Hanna, salah seorang warga yang rumahnya tepat berada di bawah rujab mengaku khawatir halaman rujab longsor. Sebab, jika longsor, rumahnya yang berada di sisi jalan juga terancam terbawa longsor.
“Kita khawatir ada longsor besar kalau tidak segera ditangani. Minggu lalu jalanan ini retak sedikit, pas hujan deras kemarin retakannya makin besar,” ungkap Hanna, Minggu (13/11).
Saat ini saja, lanjutnya sudah ada sekitar tujuh rumah yang mulai mengalami keretakan. Dua di antaranya sudah cukup parah, satunya sudah tidak ditinggali karena pemiliknya sudah mengungsi.
Agar tidak berdampak buruk bagi warga, Hanna berharap agar pemerintah segera turun tangan mengatasinya.
Kekhawatiran juga dirasakan Ririn. Kata dia, jika tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan berakibat buruk bagi pemukiman warga.
“Kalau hujan, air hujan turun ke dalam retakan beton. Jika tidak secepatnya ditangani, maka akan semakin parah,” ucap Ririn.
Ironisnya, tambahnya, sejak terjadi fenomena itu, tidak ada satu pun dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang datang meninjau lokasi itu.
“Ini yang kita sesalkan karena pemerintah lambat bergerak, terkesan dibiarkan begitu,” ujar Ririn.
Karenanya, Ririn meminta agar pemerintah segera turun tangan terhadap kejadian itu.
“Kami minta pihak terkait agar segera bertindak, jangan dibiarkan saja begini,” tutup Ririn. (Yoris)
Editor: Ilma Amelia