
“Bahkan kulinernya kita sampaikan, termasuk para pemilik warung di Mamuju. Dampak yang muncul dari ekonomi, tempat hiburan, publik space, ruang istirahat, itu sudah kita rancang,” ucap Irwan.
Rektor Universitas Tomakaka (Unika) Mamuju, Syahril mengemukakan, tata kelola kehidupan masyarakat tradisi dapat dijadikan sharing informasi keilmuan bagi kehidupan masa sekarang.
Menurutnya, implikasi pemuliaan kebudayaan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat sebagai pemiliknya. Festival Maradika ini sebagai sebuah literasi budaya yang membuka ruang.
“Ini sebuah panggung akademik besar karena akan memunculkan ide dengan berbagai bentuk budaya, dan Kerajaan Mamuju sekaligus pertukaran konsep kerajaan dan kebudayaan,” tutur Syahril.
Ia menjelaskan, kegiatan ini harus dimaknai sebagai sebuah filosofi penegasan budaya dan tradisi. Bagaimana perilaku dalam konteks kerajaan, konsep tata krama bisa meminimalisir perilaku yang bertentangan dengan nilai budaya Mamuju.
“Hakikat dalam konteks budaya kita dengan nilai halus dan murni bisa ditunjukkan kepada yang hadir nantinya. Multiplayer effect peningkatan ekonomi tergantung seberapa cerdas mengambil momentum sebagai manfaat, kalau tidak hanya sebatas kegiatan seremonial,” tukas Syahril.
Mamuju secara resmi mengadakan Festival Maradika yang bakal dihelat di Rumah Adat Mamuju dan menghadirkan di antaranya Kirab Budaya, Mamuju Fashion Carnaval, pentas seni, ritual adat Massosor Manurung, dan tari kolosal Lasalaga.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia