Banten, mandarnews.com – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai Satuan Kerja Badan Layanan Umum koordinator pembiayaan ultra mikro, kecil, dan menengah, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, membawa tiga koperasi penyalur kredit ultra mikro (UMi) untuk memasarkan produk debiturnya di Lewi’s Collective Market (LCM), Pondok Aren, Banten.
Ketiga koperasi tersebut yakni Koperasi Mintorogo, Koperasi Krama Bali, dan Koperasi Annisa Jatim.
Pada acara yang berlangsung mulai 18–21 Agustus tersebut, ketiga koperasi memamerkan produk-produk buatan nasabah yakni Kopi Wanagiri Singaraja, Minyak Apun Ganapathi, madu, koleksi sepatu Troso, serta sejumlah kerajinan tangan produk dari Koperasi Annisa Jawa Timur.
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah, Ririn Kadariyah, mengapresiasi dan berharap agar dalam kegiatan ini dapat mempertemukan para penjual (seller) serta para pembeli (buyer), yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi Ultra Mikro di Indonesia.
Pihaknya menyampaikan bahwa sekitar 61 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, pandemi Covid-19 dalam 2,5 tahun terakhir telah mengganggu kegiatan perekonomian dan memberi dampak signifikan pada kelompok masyarakat bawah yang banyak beraktivitas dalam sektor ekonomi informal.
“PIP sendiri telah melakukan penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) kepada sekitar 6,4 juta debitur sampai dengan Juni 2022,” kata Ririn.
Kegiatan yang dilakukan PIP tidak hanya sebatas pada penyaluran pembiayaan UMi, tetapi juga pada kegiatan pendampingan dan pemberdayaan debitur UMi. Termasuk di antaranya, membawa produk-produk mitra UMi lebih dekat ke pasar.
Melalui gelaran tahunan pada Lewi’s Collective Market (LCM) dari Lewi’s Organic yang berkolaborasi dengan Indonesian Organic Alliance, produk-produk para debitur UMi diharapkan dapat semakin mendapatkan tempat di kalangan masyarakat, khususnya mereka yang telah peduli pada keberlanjutan lingkungan hidup.
“Lewi’s Organic sendiri berharap kegiatan LCM dapat menjadi platform yang menjembatani pertemuan antara produsen termasuk petani dan pelaku usaha kecil dengan konsumen serta para enthusiast di bidang lingkungan. Di LCM sendiri, akan digelar beragam kegiatan seperti bazaar, fashion show, talk show, community gathering, workshop, serta music performance,” ungkap Ririn. (Rls)